BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

MARKET FLASH: Bank Ganesha IPO Hingga Rp892M, PTPP Bidik Aset Naik 32%

19 Februari 2016
Tags:
 MARKET FLASH: Bank Ganesha IPO Hingga Rp892M, PTPP Bidik Aset Naik 32%
Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo (tengah) berbincang dengan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Mirza Adityaswara (kiri) dan Deputi Gubernur BI Ronald Waas (kanan) usai menyampaikan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) di Bank Indonesia, Jakarta, Selasa (19/5). BI memutuskan mempertahankan suku bunga acuan Bank Indonesia sebesar 7,50 persen

Pemerintah, OJK, BI akan tekan suku bunga kredit; BNLI akan rights issue Rp5,5 triliun

Bareksa.com - Berikut sejumlah berita terkait korporasi dan pasar modal yang dirangkum dari surat kabar nasional:

PT Bank Ganesha Tbk

Bank Ganesha menargetkan dana sebesar hingga Rp892 miliar dalam penawaran umum perdana (initial public offering/IPO). Perseroan menerbitkan 6,1 miliar saham baru kepada publik atau 63,44 persen modal disetor dengan harga Rp102 hingga Rp105 per saham. Di saat yang sama, perseroan juga akan menerbitkan 2,4 miliar saham baru kepada pemegang saham lama PT Equity Development Investment TBk (GSMF) senilai Rp244-Rp252 miliar.

Promo Terbaru di Bareksa

Masa penawaran berlangsung pada 17 hingga 24 Februari 2016. Underwriter dalam aksi korporasi ini adalah PT Indo Premimer Securities. Dana IPO untuk memperkuat struktur pendanaan jangka panjang untuk mendukung ekspansi kredit perseroan. Salah satu tujuan kredit perseroan adalah kredit pemilikan rumah (KPR).

PT Pembangunan Perumahan Tbk (PTPP)

PTPP membidik pertumbuhan aset 32,19 persen menjadi Rp23,92 triliun pada tahun ini, dibandingkan Rp18,09 triliun pada 2015. Peningkatan aset tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan pada 2015 dan 2014 yang masing-masing sebesar 23,83 persen dan 17,69 persen.

Sejalan dengan pertumbuhan aset, perusahaan konstruksi ini membidik pendapatan sebesar Rp20,18 triliun, meningkat 37,58 persen dibandingkan perkiraan pendapatan 2015 sebesar Rp838 miliar. Laba bersih ditargetkan sebesar Rp1,04 triliun pada tahun ini.

PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI)

MAPI membidik pendapatan Rp13,86 triliun pada 2016, atau naik 10 persen dari tahun lalu ditopang oleh ekspansi dan lini bisnis baru yaitu penjualan melalui online. Group CFO MAPI Susiana Latif mengatakan perseroan telah mencatat penjualan belum diaudit Rp12,6 triliun tahun lalu.

Peritel ini akan mengeluarkan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp500 miliar dari kas internal. Dana tersebut akan digunakan untuk mebuka 200 toko di seluruh Indonesia. Perseroan juga akan menggunakan dana capex untuk mengembangkan lini bisnis e-commerce bernama MAPEMALL.com.

PT Bank Permata Tbk (BNLI)

BNLI berencana menerbitkan saham baru melalui rights issue senilai Rp5,5 triliun untuk memperkuat modal. Hal itu juga untuk megantisipasi ketentuan Basel III yang akan diberlakukan.

Konsensus Bunga Kredit

Pemerintah, Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) membentuk tim ad hic untuk menekan bunga kredit hingga di bawah 10 persen pada akhir 2016. Menko Perekonomian Darmin Nasution mengatakan upaya itu adalah bagian untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.

Pemerintah akan merevisi aturan terkait pengelolaan keuangan daerah dan BUMN hingga tidak ada lagi "nego bunga" simpanan. OJK menyuapkan sejumlah insentif bank yang mampu melakukan efisiensi sehingga mengurangi cost of fund. Sementera itu, BI akan mengimbangi irama pemerintah dan OJK dengan memangkas BU Rate bertahap hingga akhir tahun. Batas maksimal NIM (net interest margin) juga mungkin dibatasi sebesar 4 persen seperti yang berlaku di Thailand.

Batas Bawah Harga Saham

Bursa Efek Indonesia (BEI) membuka wacana untuk menghapus batasan harga terendah saham di pasar reguler yang saat ini Rp 50 per saham. Direktur Pengawasan Transaksi dan Kepatuhan Anggota Bursa BEI Hamdi Hassyarbaini mengatakan, dengan membuka batas bawah minimal, harga saham yang selama ini tak bergerak, bisa ditransaksikan secara lebih riil.

Saat ini banyak saham yang berada di harga Rp50 dan lama tidak bergerak. Namun di pasar negosiasi, saham-saham itu sering ditransaksikan di bawah harga Rp50. Dengan aktivitas lebih besar potensi saham untuk menguat juga bertambah.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.314,83

Up0,43%
Up3,55%
Up0,02%
Up5,95%
Up19,11%
-

Capital Fixed Income Fund

1.764,51

Up0,56%
Up3,41%
Up0,02%
Up7,20%
Up17,66%
Up42,85%

STAR Stable Income Fund

1.915,47

Up0,53%
Up2,89%
Up0,02%
Up6,23%
Up30,99%
Up60,26%

Syailendra Pendapatan Tetap Premium

1.758,34

Down- 0,10%
Up3,14%
Up0,01%
Up4,70%
Up19,30%
Up47,85%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.038,12

Up0,08%
Up2,01%
Up0,02%
Up2,91%
Down- 1,48%
-
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua