Bareksa.com – First State Indoequity High Conviction Fund merupakan salah satu reksa dana yang memiliki pertumbuhan dana kelolaan atau Asset Under Management (AUM) yang cukup tinggi pada periode Januari.

Pertumbuhan AUM reksa dana yang dikelola oleh PT First State Investment Indonesia ini pada Desember 2015 sebesar Rp 49.537.361.328 tumbuh menjadi Rp 126.612.832.216 atau naik sebesar 155,59 persen.

Grafik: Dana Kelolaan First State Indoequity High Conviction Fund

Sumber: Bareksa.com

Berdasarkan Fund Fact Sheet, sektor yang menjadi 5 top holding reksa dana ini adalah sektor industrial sebesar 21,59 persen, sektor konsumsi sebesar 18,92 persen, sektor keuangan sebesar 16,40 persen, dan sektor telekomunikasi sebesar 7,25 persen.

Grafik: Perbandingan Indeks Sektoral

Sumber: Bareksa.com

Pada grafik terlihat sektor sektor konsumsi dan sektor keuangan membukukan kenaikan dari akhir 2015 hingga awal tahun ini. Hal ini menyebabkan harga saham-saham dalam sektor tersebut meningkat. Moyoritas efek saham pada reksa dana ini termasuk pada sektor tersebut sehingga kinerja pertumbuhan AUM reksa dana mengalami kenaikan juga.

Saham yang menjadi top holding reksa dana First State Indoequity High Conviction Fund adalah PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), Mitra keluarga Karya Sehat Tbk (MIKA), PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM), dan PT Matahari Departemen Store Tbk (LPPF).

Sementara return reksa dana yang diluncurkan pada 9 Januari 2012 ini dalam sebulan menghasilkan sebesar 6,26 persen. Reksa dana ini juga memiliki kinerja cukup baik karena return yang dihasilkan masih lebih tinggi dibanding kan dengan benchmark-nya IHSG dan indeks reksa dana saham yang hanya sebesar 5,29 persen dan 4,31 persen.

***

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana.