BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

Sekuritas Asing Turunkan Rekomendasi HM Sampoerna Jadi Neutral, Kenapa?

06 Februari 2016
Tags:
Sekuritas Asing Turunkan Rekomendasi HM Sampoerna Jadi Neutral, Kenapa?
Pengunjung sedang lewat di main hall Bursa Efek Indonesia, Kamis, 28 Januari 2016. (Bareksa/Alfin Tofler)

Valuasi HMSP hampir menyamai UNVR padahal ROIC HMSP lebih rendah

Bareksa.com – Semenjak masuk ke dalam perhitungan indeks MSCI dan IHSG serta yang terakhir indeks LQ45, harga saham PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) terus menanjak. Sampai dengan penutupan perdagangan kemarin, harga saham HMSP dalam setahun terakhir telah naik 60,1 persen. Sementara itu hari ini HMSP ikut positif mengikuti sentimen positif data pertumbuhan ekonomi Indonesia. (Baca juga: Tahun 2015, Sampoerna Berhasil Jual 313,8 Miliar Batang Rokok)

Namun analis Macquarie Securities, Hendy Soegiarto, dalam laporan risetnya kepada nasabah tanggal 3 Februari 2016 malah menurunkan rekomendasinya dari ‘Outperform’ menjadi ‘Neutral’. Artinya imbal hasil yang diharapkan untuk HMSP berkisar minus 10 persen hingga positif 10 persen.

Salah satu alasan yang dikemukakan adalah kenaikan harga HMSP akan terbatas. Hal ini didasari oleh valuasi HMSP yang hampir menyamai PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) padahal UNVR memiliki ROIC yang lebih rendah. Valuasi HMSP diukur dengan rasio price-to-earning/PE sebesar 44x, mendekati valuasi Unilever (UNVR) dengan rasio PE 48x. Sementara itu, ROIC HMSP tahun 2014 hanya sebesar 61,4 persen, lebih rendah dibandingkan UNVR dengan ROIC 88,5 persen.

Promo Terbaru di Bareksa

ROIC atau return on invested capital adalah rasio yang mengukur seberapa efektif perusahaan menggunakan modalnya yang diinvestasikan untuk menghasilkan laba. Rasio ini juga kerap kali digunakan oleh Warren Buffet untuk menilai suatu perusahaan. Semakin tinggi nilai ROIC, maka semakin baik perusahaan tersebut.

Grafik: Perbandingan ROIC HMSP dan UNVR

Illustration

Sumber: Macquarie Securities

Selain valuasi yang relatif mahal, Macquarie juga menyoroti risiko kenaikan cukai. Dengan ketatnya anggaran, pemerintah berpotensi menggenjot penerimaan negara, salah satunya dengan memperbesar kontribusi penerimaan cukai.

Alasan lain yaitu 25 persen kapitalisasi pasar Philip Morris International berasal dari HMSP padahal HMSP hanya menyumbang 10 persen dari total laba Philip Morris. Artinya perusahaan rokok Indonesia diperdagangkan lebih tinggi dibandingkan perusahaan rokok sejenis di negara lain.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.314,36

Up0,41%
Up3,60%
Up0,02%
Up5,91%
Up19,01%
-

Capital Fixed Income Fund

1.764,83

Up0,56%
Up3,41%
Up0,02%
Up7,22%
Up17,48%
Up42,87%

STAR Stable Income Fund

1.915,81

Up0,53%
Up2,89%
Up0,02%
Up6,25%
Up30,81%
Up60,29%

Syailendra Pendapatan Tetap Premium

1.757

Down- 0,19%
Up3,05%
Up0,01%
Up4,62%
Up19,15%
Up47,74%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.038,38

Up0,12%
Up2,03%
Up0,02%
Up2,94%
Down- 1,75%
-
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua