Pasca Serangan Bom, IHSG & Rupiah Dibuka Menguat. Asing Banyak Masuk 5 Saham Ini
IHSG menguat sebesar 0,33% menjadi 4.529,7, sementara rupiah menguat sebesar 0,17% menjadi Rp13.883,5
IHSG menguat sebesar 0,33% menjadi 4.529,7, sementara rupiah menguat sebesar 0,17% menjadi Rp13.883,5
Bareksa.com - Pasca ledakan bom yang mengguncang kawasan Sarinah, Jakarta kemarin. Indeks harga saham gabungan (IHSG) dan rupiah pagi ini (Jumat, 15 Januari 2015) berhasil menguat.
Hingga jam 10.00, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG ) menguat tipis 0,33 persen menjadi 4.529,7 dari sebelumnya 4.513,18. Sementara rupiah menguat 0,17 persen menjadi Rp13.883,5 per dolar Amerika Serikat (AS).
Merujuk pada enam kejadian sebelumnya, yakni bom di Bursa Efek Indonesia pada 13 September 2000, bom Bali (2002), bom J.W Marriott (2003), bom Kedubes Australia (2004), bom Bali II (1 Oktober 2005) dan bom Mega Kuningan (2009), efek ledakan bom tidak mengganggu pasar dalam jangka panjang. Pada beberapa kejadian, ledakan bom justru menjadi titik balik IHSG dan rupiah untuk rebound.
Promo Terbaru di Bareksa
“Bom biasanya membawa efek pelemahan sesaat. Setelah itu IHSG dan rupiah akan menguat kembali ke fundamentalnya,” ujar Agus B. Yanuar, Presiden Direktur Samuel Aset Manajemen kepada Bareksa di Jakarta Kamis, 14 Januari 2016.
Investor asing juga mulai banyak membeli sejumlah saham. Lima saham yang paling banyak dibeli asing (net buy) pagi ini adalah saham PT Astra International Tbk (ASII) dengan nilai transaksi mencapai Rp19,5 miliar, saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) senilai Rp2,3 miliar.
Tabel: 5 Saham Yang Paling Banyak Dibeli Asing Secara Intraday
Sumber: Bareksa.com
PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) senilai Rp2,3 miliar. Asing juga banyak membeli saham PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) senilai Rp1,8 miliar dan PT Matahari Departement Store Tbk (LPPF) sebesar Rp 1,6 miliar.
Namun demikian, secara intraday asing masih mencatatkan jual bersi (net sell) sebesar Rp105 miliar.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah | 1.314,36 | 0,41% | 3,60% | 0,02% | 5,91% | 19,01% | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.764,83 | 0,56% | 3,41% | 0,02% | 7,22% | 17,48% | 42,87% |
STAR Stable Income Fund | 1.915,81 | 0,53% | 2,89% | 0,02% | 6,25% | 30,81% | 60,29% |
Syailendra Pendapatan Tetap Premium | 1.757 | - 0,19% | 3,05% | 0,01% | 4,62% | 19,15% | 47,74% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.038,38 | 0,12% | 2,03% | 0,02% | 2,94% | - 1,75% | - |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.