BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

MARKET FLASH: BUMN Siap Beli Saham Freeport; PTRO Dapat Kontrak Rp622 Miliar

14 Januari 2016
Tags:
MARKET FLASH: BUMN Siap Beli Saham Freeport; PTRO Dapat Kontrak Rp622 Miliar
Sejumlah Haul Truck dioperasikan di area tambang terbuka PT Freeport Indonesia di Timika, Papua, Sabtu (19/9). PT Freeport Indonesia kini mendapat izin ekspor untuk Juli 2015 - Januari 2016 dengan kuota ekspor mencapai 775.000 ton konsentrat tembaga. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

TBIG habiskan 42% dana buyback; penjualan sepeda motor turun 18 persen

Bareksa.com - Berikut sejumlah berita terkait korporasi dan pasar modal yang dirangkum dari surat kabar nasional:

Divestasi Freeport

Meski Freeport McMoran Inc belum memberi penawaran kepada pemerintah hingga satu hari sebelum tenggat waktu 17 Januari 2016, pemerintah sudah menyiapkan kongsi sejumlah badan usaha milik negara (BUMN) untuk membeli 10,64 persen saham Freeport Indonesia yang akan didivestasi. Kongsi ini terdiri atas PT Aneka Tambang Tbk (Antam), PT Bukit Asam Tbk, PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum), PT Taspen, dan Bank Mandiri.

Promo Terbaru di Bareksa

Menurut sumber, nilai 10,64 persen saham Freeport Indonesia mencapai US$ 2 miliar atau Rp 27 triliun (kurs US$ 1=Rp 13.500). Antam, Bukit Asam, Inalum dan Taspen akan menyiapkan sekitar US$ 700 juta. Kekurangannya senilai US$ 1,3 miliar akan dicarikan Bank Mandiri. Sekretaris Perusahaan Antam Tri Hartono menyatakan, sumber pendanaan itu bisa dari pinjaman bank asing maupun bank lokal.

PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS)

RALS mencatatkan pendapatan kotor Rp 7,8 triliun sepanjang tahun lalu. Berdasarkan laporan Mandiri Sekuritas, Rabu (13/1), penjualan kotor RALS tercatat Rp 755 miliar pada Desember 2015 dengan same store sales growth (SSSG) RALS mencapai 4,5 persen.

Berdasarkan daerah, Jakarta masih membukukan kinerja terbesar pada Desember 2015 dengan SSSG 14 persen, diikuti oleh Jawa 4,2 persen dan daerah luar Jawa dengan 0,2 persen. RALS membidik konversi 25 toko menjadi SPAR Supermarket.

PT Petrosea Tbk (PTRO)

PTRO mendapatkan kontrak baru dalam pengerjaan proyek tambang batu bara. PTRO baru saja menandatangani perjanjian pemindahan lapisan tanah penutup dan pengangkutan batu bara dengan PT Anzawara Satria. Direktur PTRO Johanes Ispurnawan mengemukakan, penandatanganan perjanjian itu dilakukan pada 11 Januari lalu.

Masa kontrak berlaku selama 36 bulan dengan nilai kontrak mencapai Rp 622,09 miliar. Pekerjaan tersebut akan dimulai pada awal 2016. Anak usaha PT Indika Energy Tbk (INDY) ini memang bergerak di bisnis tambang, rekayasa dan konstruksi, serta jasa lepas pantai. Sementara Anzawara Satria merupakan perusahaan pertambangan batu bara yang berlokasi di Kalimantan Selatan.

PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG)

TBIG menghabiskan dana Rp 649,44 miliar untuk membeli kembali saham dari pasar modal. Dana ini mencapai 42,46 persen dari total alokasi dana pembelian kembali, yakni Rp 1,55 triliun. Dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, Rabu 13 Januari, Direktur TBIG Helmy Yusman Santoso mengungkapkan, TBIG membeli kembali 100,22 juta saham dengan harga pembelian rata-rata Rp 6.480,49 per saham. Ini buyback untuk periode semester kedua 2015.

Total saham yang telah dibeli kembali ini sebesar 2,09 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Harga pembelian rata-rata saham TBIG ini lebih tinggi ketimbang harga penutupan perdagangan kemarin di level Rp 5.650 per saham. Harga saham TBIG terbawa penurunan pasar saham pada semester kedua hingga awal tahun ini. Harga saham TBIG turun hingga 36,16 persen sejak periode dimulainya buyback hingga kemarin.

PT Martina Berto Tbk (MBTO)

MBTO menyiapkan belanja modal (capex) senilai Rp 53,3 miliar pada tahun ini. Dana tersebut digunakan untuk membiayai operasional dan ekspansi bisnis, termasuk membeli mesin dan alat produksi. Bryan Tilaar, Direktur Utama MBTO, mengatakan pendanaan untuk belanja modal tahun ini berasal dari kas internal dan pendanaan eksternal.

Selain mengakuisisi brand baru, MBTO akan memakai anggaran itu untuk menambah dua hingga tiga gerai Martha Tilaar Shop, melaksanakan renovasi dan mendukung operasional.

PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS/PGN)

PGAS siap membuka jaringan pipa untuk dipergunakan oleh operator lain. Manajemen perusahaan pelat merah ini menyatakan dari pipa sepanjang 6.470 kilometer (km) yang dibangun dan dioperasikan PGN, sepanjang 2.400 km siap dibuka untuk dimanfaatkan oleh operator lain. Sekitar 76 persen pipa gas yang ada di Indonesia milik PGN.

Kepala Komunikasi Korporat PGN Irwan Andri Atmanto dalam pernyataan tertulis menyebut, sisa pipa gas dengan panjang lebih dari 4.000 km, merupakan pipa distribusi yang memasok gas bumi langsung ke konsumen, yakni rumah tangga, industri, komersial seperti pusat belanja, hotel, dan rumah sakit, lalu usaha kecil menengah (UKM), hingga pembangkit. Karenanya jalur pipa tersebut tak mungkin untuk dibagi dengan operator lain.

Bank BUMN Jaga NPL

Bank milik pemerintah menggagas pembentukan unit pengelola risiko kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) untuk menjaga kualitas kredit yang disalurkan. Kelompok bank pelat merah a.l. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) mulai mempersiapkan tim pengelola kredit macet.

Strategi yang ditempuh ketiga bank persero itu sebenarnya mengikuti langkah PT Bank JTrust Indonesia Tbk (BCIC)— eks Bank Mutiara— yang membentuk PT JTrust Investments Indonesia (JTII). BCIC menjual piutang atas aset NPL serta pengalihan hak atas aset yang diagunkan milik perseroan dengan nilai transaksi Rp487 miliar pada 22 Oktober 2015. Penjualan seluruh aset tersebut membuat kualitas kredit yang disalurkan perseroan kian membaik dengan tingkat NPL menjadi di bawah 2 persen, turun dari posisi Juni 2015 di level 6,35 persen.

Penjualan Sepeda Motor

Penjualan sepeda motor pada tahun lalu mencapai 6,47 juta unit atau merosot 18 persen bila dibandingkan dengan capaian 2014 sebanyak 7,91 juta unit. Perlambatan ekonomi dan stabilitas rupiah menjadi faktor utama yang menyebabkan merosotnya angka penjualan sepeda motor di Tanah Air.

Dari data penjualan tersebut, segmen matik masih menjadi favorit masyarakat Indonesia dengan kontribusi sebesar 76 persen, motor sport 13 persen, serta motor bebek 11 persen. Komposisi pasar itu diprediksi tetap bertahan pada tahun ini. Sementara itu, PT Astra Honda Motor mengklaim pangsa pasar Honda pada tahun lalu naik menjadi 68,8 persen meski penjualan merosot 11,8 persen menjadi 4,453 juta unit pada tahun lalu.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.314,36

Up0,41%
Up3,60%
Up0,02%
Up5,91%
Up19,01%
-

Capital Fixed Income Fund

1.764,83

Up0,56%
Up3,41%
Up0,02%
Up7,22%
Up17,48%
Up42,87%

STAR Stable Income Fund

1.915,81

Up0,53%
Up2,89%
Up0,02%
Up6,25%
Up30,81%
Up60,29%

Syailendra Pendapatan Tetap Premium

1.757

Down- 0,19%
Up3,05%
Up0,01%
Up4,62%
Up19,15%
Up47,74%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.038,38

Up0,12%
Up2,03%
Up0,02%
Up2,94%
Down- 1,75%
-
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua