BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

Pertumbuhan Gerai Astra Otopart Bakal Stagnan Tahun Depan

27 November 2015
Tags:
Pertumbuhan Gerai Astra Otopart Bakal Stagnan Tahun Depan
Segmen otomotif PT Astra International Tbk (ASII)

AUTO berharap tidak ada perumahan karyawan.

Bareksa.com - Perusahaan produsen Original Equipment Manufacturer (OEM) milik Astra, PT Astra Otoparts Tbk, mengungkapkan tidak menargetkan pertumbuhan pada 2016. Alasannya pertumbuhan ekonomi dan juga daya beli masyarakat masih akan tertekan.

"Khusus untuk gerai kami Shop & Drive, pada 2016 tidak akan ada penambahan gerai. Kami tidak akan membangun gerai baru hingga lewat tahun depan," kata Direktur Keuangan Astra Otoparts, Hugeng Gozali di Jawa Barat, Jumat 27 November 2015.

Hugeng mengungkapkan pada tahun ini laba bersih perseroan tergerus sekitar 70 persen menjadi Rp179 miliar dari sebelumnya Rp641 miliar. Pendapatan perseroan juga mengalami penurunan menjadi Rp8,6 triliun dari sebelumnya Rp9,1 triliun.

Promo Terbaru di Bareksa

Hugeng mengungkapkan penurunan ini sudah cukup baik bagi perseroan. Alasannya, pasar otomotif baik roda empat atau pun roda dua menurun 18 persen pada September 2015.

Illustration

Sumber: Perseroan

Hugeng mengatakan, laba bersih perseroan tergerus lebih besar daripada penurunan pendapatan karena biaya upah operasional mengalami kenaikan. Komponen utama dari peningkatan beban operasional ini adalah naiknya upah pegawai.

Pada 2014 menuju 2015 upah minimum provinsi naik 17 persen. Angka ini yang menggerus laba bersih perseroan.

ia menyebutkan, komponen upah pekerja merupakan salah satu komponen terbesar dari beban usaha di bawah bahan baku. Upah buruh mengambil porsi sekitar 10 persen, sedangkan beban bahan baku mencapai 50 persen.

Kenaikan upah buruh pada tahun ini diharapkan tidak terlalu memberatkan. Pasalnya, jika kenaikan setinggi tahun sebelumnya maka beban buruh akan langsung naik 1 - 1,5 persen dari total beban usaha.

Perusahaan, menururt dia, juga akan melakukan peningkatan otomatisasi dalam pengerjaan sparepart kendaraan. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan efisiensi sehingga produk yang dihasilkan lebih banyak.

"Kami berharap dengan demikian barang yang di-reject semakin sedikit dan juga overtime bisa dikurangi sehingga biaya bisa dihemat," katanya.

Untuk itu perseroan menyiapkan dana Rp800 miliar - Rp1 triliun untuk melakukan otomatisasi. Dana ini akan diambil dari kas internal perusahaan dan ditambah dengan pinjaman dari perbankan.

Ia melanjutkan, kebijakan penghematan merupakan satu-satunya cara untuk menaikkan laba bersih. Alasannya perseroan tidak bisa serta merta menaikkan harga jual sparepart karena kondisi perekonomian yang belum juga membaik.

Ia juga berharap tidak melakukan pengurangan jumlah buruh pada tahun ini atau pun tahun depan. Kini jumlah seluruh pekerja AUTO mencapai 33 ribu pekerja.

Ia juga berharap tahun depan perseroan masih mempunyai kesempatan untuk tumbuh dengan adanya beberapa produk baru seperti, Kijang Innova, Fortuner dan juga produk baru dari Honda.

"Kami berharap purnajual bisa tumbuh lima persen. Walaupun pembelian menurun tetapi jumlah motor dan mobil yang harus mengganti komponen akan bertambah di tahun depan," ujarnya.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.314,36

Up0,41%
Up3,60%
Up0,02%
Up5,91%
Up19,01%
-

Capital Fixed Income Fund

1.764,83

Up0,56%
Up3,41%
Up0,02%
Up7,22%
Up17,48%
Up42,87%

STAR Stable Income Fund

1.915,81

Up0,53%
Up2,89%
Up0,02%
Up6,25%
Up30,81%
Up60,29%

Syailendra Pendapatan Tetap Premium

1.757

Down- 0,19%
Up3,05%
Up0,01%
Up4,62%
Up19,15%
Up47,74%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.038,38

Up0,12%
Up2,03%
Up0,02%
Up2,94%
Down- 1,75%
-
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua