BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

MARKET FLASH: Dua Putra Raup Dana IPO Maksimal; HITS Beli Kapal LNG

23 November 2015
Tags:
MARKET FLASH: Dua Putra Raup Dana IPO Maksimal; HITS Beli Kapal LNG
Kapal kargo melintas menjelang matahari terbenam, di perairan Teluk Bayur, Padang, Sumatera Barat, Selasa (17/3). Badan Pusat Statistik Sumbar merilis ekspor hasil pertanian yang diangkut melalui Pelabuhan Teluk Bayur pada Februari 2015, meningkat sebesar 47,58 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra

KRAS tunda IPO anak usaha; formula harga batubara acuan direvisi

Bareksa.com - Berikut sejumlah berita terkait korporasi dan pasar modal yang dirangkum dari surat kabar nasional:

Paket Kebijakan Ekonomi

Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, pemerintah akan fokus melakukan peninjauan atau evaluasi atas semua paket kebijakan ekonomi yang telah dirilis, khususnya terkait dengan aturan pelaksana yang hingga saat ini belum diterbitkan. Setelah selesai dilakukan evaluasi. katanya, pemerintah akan kembali merilis paket kebijakan ekonomi lanjutan yang sekarang masih dimatangkan.

Promo Terbaru di Bareksa

Beberapa kebijakan yang sedang digodok a.l. menyangkut investasi, dana desa, stimulus sektor pertanian, dan pajak penghasilan (PPh) Pasal 21. Khusus insentif pajak penghasilan, Darmin meyakini akan mampu memacu daya beli pekerja sekaligus membantu dunia usaha. Skema insentif yang rencananya akan diberikan kepada industri padat karya dengan minimum 2.000 pekerja ini, menyerupai stimulus PPh ditanggung pemerintah (PPh-DTP) yang pernah diberikan pada 2009.

PT Dua Putra Utama Makmur Tbk

Perusahaan perikanan PT Dua Putra Utama Makmur Tbk mampu meraup dana maksimal dari pelepasan saham perdana sebesar 40,12 persen modal disetor senilai Rp921,25 miliar. Perseroan menetapkan harga IPO tersebut pada batas atas, yakni Rp550 per saham, dari kisaran awal Rp400 - 550 per saham.

Manajemen PT BNI Securities selaku penjamin pelaksana emisi IPO Dua Putra menyatakan harga yang terbentuk adalah harga tertinggi dari kisaran awal yang ditawarkan karena saham DPUM mengalami kelebihan permintaan berkali-kali lipat. Dalam prospektus IPO Dua Putra sebelumnya, manajemen Dua Putra berencana menggunakan dana IPO antara lain untuk membeli kapal purse seine Rp130 miliar, membangun cold storage dan mesin produksi Rp200 miliar, dan untuk modal kerja berupa pembelian bahan baku ikan.

PT Humpuss Intermoda Transportasi Tbk (HITS)

HITS berencana membeli satu unit kapal LNG pada bulan depan. Kapal LNG (Liquefied Natural Gas) yang akan dibeli perseroan tersebut memiliki kapasitas 20.000 M3. Kapalnya untuk melayani IPP Independent Power Producer di Bali per 1 Januari 2016.

Hingga saat ini sejumlah tender pengadaan kapal yang biasanya diputuskan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral masih tersendat, sehingga rencana penambahan kapal perseroan tertunda. Pada tahun ini, emiten pelayaran itu mengalokasikan dana US$45 - 60 juta untuk investasi pembelian kapal

Reksa Dana Syariah

Sejumlah manajer investasi dikabarkan sudah mulai tertarik untuk menerbitkan reksa dana berbasis syariah efek luar negeri seiring sudah diterbitkannya aturan yang mengatur hal tersebut. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) baru saja menerbitkan Peraturan OJK No. 19/2015 tentang Penerbitan dan Persyaratan Reksa Dana Syariah.

Dengan diterbitkannya aturan tersebut, manajer investasi (MI) yang mengelola reksa dana syariah berbasis efek syariah luar negeri wajib menentukan komposisi portofolio dengan ketentuan paling sedikit 51 persen dari nilai aktiva bersih (NAB) reksa dana syariah efek luar negeri yang diinvestasikan pada efek syariah luar negeri yang dimuat dalam daftar efek syariah (DES) yang diterbitkan oleh pihak penerbit DES.

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS)

Rencana penawaran umum perdana dua anak usaha KRAS, yaitu PT Krakatau Bandar Samudera dan PT Krakatau Industrial Estate Cilegon akan ditunda. Direktur Keuangan Krakatau Steel Anggiasari Hindratmo mengakui perseroan memiliki rencana initial public offering (IPO) saham Krakatau Industrial. Namun, rencana tersebut ditunda karena kondisi pasar.

Anggiasari mengatakan perseroan belum dapat memastikan apakah IPO Krakatau Industrial dapat dilakukan pada 2016. Menurutnya, situasi pasar yang bagus belum terlihat sampai saat ini. Pada awal 2015, Krakatau Industrial telah mengumumkan rencana IPO melalui laman resmi. Perusahaan itu telah mempublikasikan dokumen prakualifikasi pengadaan pelaksana penjamin emisi.

Harga Batu Bara Acuan

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan merevisi formula Harga Batu Bara Acuan (HBA) untuk bisa mengangkat harga batu bara dalam negeri. Pasalnya, formula yang baru tersebut akan lebih mencerminkan jenis batu bara Indonesia yang kebanyakan berkalori menegah dan rendah. Diharapkan kenaikannya sekitar US$0,8 - 1 per ton.

Diharapkan penetapan HBA untuk bulan depan sudah memakai formula baru. Nantinya, porsi Indonesia Coal Index (ICI) akan ditingkatkan dari 25 persen menjadi 50 persen. Sisanya akan diisi oleh New Castle Global Coal (GC) dan New Castle Export Index (NEX) masing-masing sebesar 25 persen. Dalam formula HBA yang berlaku saat ini, selain tiga indeks tersebut, ada juga Index Platt59. Keempatnya memiliki porsi sama rata sebesar 25 persen. Platts mungkin tidak akan dipakai lagi karena memang tidak mencerminkan batu bara Indonesia.

PT Sekawan Intipratama Tbk (SIAP)

Kasus gagal bayar transaksi saham SIAP merembet kemana-mana. Kini, dua sekuritas yang terlibat dalam transaksi SIAP bersengketa. Yuanta Securities Indonesia melayangkan somasi kepada Reliance Securities (RELI). Bursa Efek Indonesia (BEI) akan melakukan mediasi kepada kedua pihak tersebut.

Sengketa Yuanta dan Reliance berawal dari transaksi di pasar negosiasi atas saham SIAP pada 21 Oktober lalu. Selaku penjual, Yuanta menuduh Reliance tidak membayar uang senilai Rp 19,99 miliar atas transaksi SIAP. Di sisi lain, Reliance menilai penyelesaian transaksi memakai skema free of payment (FoP) atas instruksi nasabahnya sehingga Reliance tak perlu membayar. Tapi Yuanta menganggap transaksi menggunakan mekanisme delivery versus payment (DVP).

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.312,97

Up0,14%
Up3,53%
Up0,02%
Up5,80%
Up18,28%
-

Capital Fixed Income Fund

1.766,1

Up0,58%
Up3,41%
Up0,02%
Up7,30%
Up17,22%
Up43,04%

STAR Stable Income Fund

1.917,09

Up0,55%
Up2,93%
Up0,02%
Up6,32%
Up30,69%
Up60,37%

Syailendra Pendapatan Tetap Premium

1.752,73

Down- 0,48%
Up3,74%
Up0,01%
Up4,37%
Up18,74%
Up47,23%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.035,26

Down- 0,27%
Up1,73%
Up0,01%
Up2,63%
Down- 2,19%
-
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua