BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

MARKET FLASH: Sukuk XL Oversubscribed 1,5 Kali; ANTM Dapat Utang US$100 Juta

18 November 2015
Tags:
MARKET FLASH: Sukuk XL Oversubscribed 1,5 Kali; ANTM Dapat Utang US$100 Juta
Pekerja menyelesaikan kontruksi pembangunan tower Grand Sungkono Lagoon di Surabaya, Jawa Timur, Senin (14/9). Tower tersebut rencananya mempunyai 578 unit apartemen yang dilengkapi mall dan ruang terbuka hijau. ANTARA FOTO/Zabur Karuru

OJK selidiki SIAP mulai rights issue; PPRO dan KIJA patungan bangun apartemen

Bareksa.com - Berikut sejumlah berita terkait korporasi dan pasar modal yang dirangkum dari surat kabar nasional:

PT Sekawan Intipratama Tbk (SIAP)

Otoritas Jasa Keuangan mungkin melakukan penyelidikan dugaan transaksi semu SIAP akan sampai ke akar masalah, yakni rights issue SIAP pada 2014. Waktu itu, SIAP yang tadinya sebagai produsen popok mengubah bisnis utama menjadi bisnis batu bara. Perubahan bisnis ini bermula dari aksi backdoor listing RITS Ventures Limted milik Ridgetop Holding Ventures melalui proses rights issue Rp 4,67 triliun. RITS adalah pemilik PT Wana Bara Prima Coal, induk IWBMC.

Promo Terbaru di Bareksa

OJK juga akan meminta keterangan PT Asuransi Sosial Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Asabri) terkait penempatan dana di saham SIAP. Asabri sempat memperbesar kepemilikannya pada SIAP tahun lalu. Pada Juni 2014, kepemilikan di SIAP belum mencapai 5 persen, lalu bertambah menjadi 6,99 persen pada daftar pemegang saham per Agustus 2014.

PT Aneka Tambang (Persero) Tbk (ANTM)

ANTM mengantongi pinjaman kredit dari PT Bank Maybank Indonesia Tbk. (BNII) senilai US$100 juta setara dengan Rp1,3 triliun untuk pendanaan proyek. Direktur Utama Antam Tedy Badrujaman mengatakan pinjaman dari Maybank Indonesia tersebut akan digunakan untuk mendanai proyek perluasan pabrik feronikel Pomalaa (P3FP) serta general corporate purposes. Emiten tambang mineral milik negara tersebut mendapatkan pinjaman dengan tenor 10 tahun tanpa jaminan dan on-shore dollar funding (no withholding tax). Pembiayaan dari Maybank Indonesia didasarkan pada skema syariah musyarakah.

PT XL Axiata Tbk (EXCL)

Sukuk ijarah EXCL senilai Rp1,5 triliun mendulang kelebihan penawaran atau oversubscribed hingga 1,5 kali dengan penetapan kupon yang berselisih tipis dengan batas atas tawaran kupon. Emiten jasa telekomunikasi itu sudah menggelar penawaran awal (book building) pada 29 Oktober - 12 November 2015.

Sukuk Ijarah Berkelanjutan I XL Axiata Tahap I Tahun 2015 senilai Rp1,5 triliun tersebut merupakan bagian dari penawaran umum berkelanjutan (PUB) sukuk ijarah senilai total Rp5 triliun. Dalam tahap pertama, ada empat seri diterbitkan dengan kupon mulai dari 8,75 persen hingga 11,5 persen per tahun. Hasil penerbitan suskuk untuk mendanai belanja modal kerja.

PT Nusantara Infrastructure Tbk (META)

META mengincar pendanaan sekitar Rp1,5 triliun-Rp1,6 triliun guna memenuhi ke butuhan belanja modal perusahaan pada 2016. Chief Operating Officer META Danni Hasan mengatakan nilai belanja modal tersebut dapat mencapai sekitar Rp2 triliun pada 2016 di mana sumber pendanaan terbesar dengan porsi 80 persen dapat berasal dari pendanaan eksternal. Danni mengatakan sumber pendanaan tersebut tidak hanya berasal dari pinjaman perbankan tetapi juga kombinasi antara obligasi dan partnership.

PT PP Properti Tbk (PPRO) dan PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA)

PPRO dan PT Graha Buana Cikarang, anak usaha KIJA bekerja sama mengembangkan proyek apartemen senilai Rp600 - 700 miliar di wilayah kawasan industri Jababeka. Kedua perusahaan meneken Memorandum of Understanding (MoU) atas joint venture (JV) ini, kemarin. Kepemilikan saham PPRO di perusahaan patungan itu sebesar 45 persen dan KIJA 55 persen.

Apartemen tersebut menyasar kelas middle low-middle dan para karyawan yang bekerja di kawasan industri itu. Direktur Utama PPRO Taufik Hidayat mengatakan proyek ini berdiri di atas tanah seluas 2,58 hektare dan terdiri dari empat menara apartemen.

PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI)

ADHI mendapatkan kontrak baru senilai Rp500 miliar sepanjang Oktober 2015 dari perolehan kontrak baru pada September 2015. Sepanjang 10 bulan tahun ini, kontrak baru ADHI senilai Rp10,6 triliun. Pencapaian realisasi kontrak baru tersebut telah melampaui realisasi perolehan kontrak baru ADHI sepanjang 2014 sebesar Rp9,2 triliun.

Pada Agustus 2015, perseroan mengumpulkan kontrak baru senilai Rp7,8 triliun. Dengan demikian, sejak akhir Agustus 2015 hingga akhir September 2015, perusahaan mengumpulkan kontrak baru senilai Rp2,3 triliun. Secara rata-rata, ADHI mengumpulkan kontrak baru Rp1 triliun setiap bulannya

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.311,79

Up0,64%
Up3,07%
Up0,02%
Up6,27%
Up19,97%
-

Capital Fixed Income Fund

1.757,84

Up0,53%
Up3,42%
Up0,02%
Up7,36%
Up18,23%
Up42,99%

STAR Stable Income Fund

1.908,88

Up0,50%
Up2,85%
Up0,01%
Up6,31%
Up31,62%
Up59,94%

Syailendra Pendapatan Tetap Premium

1.762,89

Up0,49%
Up2,79%
Up0,01%
Up5,45%
Up20,04%
Up48,77%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.038,34

Up0,36%
Up2,00%
Up0,02%
Up2,08%
Down- 2,75%
-
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua