BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

MARKET FLASH: Rights Issue ANTM Laris; BIRD Siapkan Capex Rp1,5 Triliun

06 November 2015
Tags:
MARKET FLASH: Rights Issue ANTM Laris; BIRD Siapkan Capex Rp1,5 Triliun
Pekerja menurunkan tandan buah segar kelapa sawit dari perahu di Perkebunan kawasan Gambut Jaya, Muaro Jambi, Selasa (15/9). Menurut Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) harga CPO anjlok menjadi dibawah 600 dolar AS per metrik ton yang merupakan level terendah sejak enam tahun terakhir. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

Paket Kebijakan VI dukung kawasan industri; SSMS akuisisi perusahaan sawit Rp472,5 miliar

Bareksa.com - Berikut sejumlah berita terkait korporasi dan pasar modal yang dirangkum dari surat kabar nasional:

Paket Kebijakan VI

Pemerintah mengeluarkan paket kebijakan VI untuk memberi insentif bagi pengembangan kawasan ekonomi khusus (KEK). Insentif termasuk penghapusan (tax holiday) dan pengurangan (tax allowance) pajak penghasilan. Besaran tax holiday dikurangi 20 - 100 persen selama 10 - 25 tahun dengan investasi lebih dari Rp1 triliun dan selama 5 - 15 tahun dengan investasi lebih dari Rp500 miliar.

Promo Terbaru di Bareksa

Tax allowance diberikan untuk di luar keguatan utama dengan pengurangan penghasilan netto 30 persen selama 6 tahun. Untuk barang impor, tidak dipungut PPN dan PPnBM. Asing pun boleh memiliki properti yang berada di dalam KEK. Paket kebijakan juga menyangkut aturan penyediaan air termasuk pengelolaan oleh swasta. Terakhir, ada kemudahan perizinan di Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM).

PT Blue Bird Tbk (BIRD)

BIRD memproyeksikan belanja modal alias capital expenditure (capex) 2016 kurang lebih sama dengan 2015 sebesar Rp1,5 triliun. Capex tersebut akan mengalir untuk ekspansi penambahan sekitar 1.700 armada baru dan pembelian tanah. Komposisinya ,sekitar 80 persen untuk penambahan armada baru, sisanya untuk pembelian tanah. Sumber pendanaan capex tahun depan berasal dari kolaborasi kas internal, sisa hasil initial public offering (IPO) dan pembiayaan perbankan.

Hingga akhir kuartal III- 2015, perseroan menyerap capex Rp 1,2 triliun alias 80 persen dari total capex tahun ini yang sebesar Rp 1,5 triliun. Penyerapan capex paling besar atau sekitar 78 persen untuk penambahan 1.200 armada. Sisanya untuk pembelian tanah. Dengan ekspansi di sembilan bulan 2015, BIRD mencetak pendapatan konsolidasi Rp 4,04 triliun, naik 17 persen dibanding periode yang sama 2014. Segmen taksi reguler dan eksekutif merupakan kontributor pendapatan terbesar, persentasenya 87,4 persen.

PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS)

SSMS mengakuisisi perusahaan sawit PT Menteng Kencana Mas melalui anak usahanya PT MKM senilai US$35juta setara dengan Rp472,5 miliar. Sumber pendanaan untuk akuisisi berasal dari kas internal dengan dukungan pinjaman perbankan. PT MKM adalah perusahaan yang berdomisili di Pulang Pisau, Kalimantan Tengah yang bergerak dalam bidang perkebunan kelapa sawit. Perusahaan ini memiliki total lahan 20.800 hektare, termasuk 5.857 ha inti tertanam, dan plasma 1.400 ha.

PT Mitrabara Adiperdana Tbk (MBAP)

MBAP akan membangun pembangkit listrik tenaga biomassa berkapasitas 2x5 megawatt di Malinau, Kalimantan Utara. Perseroan sudah membentuk perusahaan patungan dengan PT Wahana Sentosa Cemerlang (WSC) yakni PT Mitra Malinau Energi untuk membangun pembangkit listrik tersebut.

Saat ini, MBAP sudah siap memasuki tahap studi kelayakan. Selanjutnya, penuntasan pendanaan akan selesai pada 2016 sehingga peletakan batu pertama diharapkan agar terlaksana pada 2017. Diharapkan proyek sudah selesai pada 2018.

PT Aneka Tambang Tbk (ANTM)

ANTM merampungkan proses Penawaran Umum Terbatas (PUT) dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD). Dari 14,49 miliar saham yang dilepas, seluruhnya dieksekusi pemegang saham. ANTM mematok harga rights issue Rp 371 per saham. ANTM kini memiliki dana segar Rp 5,37 triliun untuk menjalankan ekspansi.

Berdasarkan laporan Datindo Entrycom selaku biro administrasi efek, sebanyak 2,7 juta saham atau 18,9 persen HMETD diserap investor perorangan Lalu, koperasi, dan yayasan masing-masing 0,012 persen dan 0,12 persen HMETD perseroan. Dana pensiun 105,3 juta saham atau 0,72 persen dari total rights issue. Asuransi, perseroan terbatas dan reksadana masing-masing menyerap 3,6 persen, 5,01 persen dan 0,7 persen. Minat investasi kebanyakan dari investor lokal. Sementara pemodal asing yang mengeksekusi rights issue ANTM sebesar 5,6 persen atau 824,02 juta saham.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.312,97

Up0,14%
Up3,53%
Up0,02%
Up5,80%
Up18,28%
-

Capital Fixed Income Fund

1.766,1

Up0,58%
Up3,41%
Up0,02%
Up7,30%
Up17,22%
Up43,04%

STAR Stable Income Fund

1.917,09

Up0,55%
Up2,93%
Up0,02%
Up6,32%
Up30,69%
Up60,37%

Syailendra Pendapatan Tetap Premium

1.752,73

Down- 0,48%
Up3,74%
Up0,01%
Up4,37%
Up18,74%
Up47,23%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.035,26

Down- 0,27%
Up1,73%
Up0,01%
Up2,63%
Down- 2,19%
-
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua