BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

MARKET FLASH: EXCL Tawarkan Sukuk Rp1,5 Triliun; Laba AALI Anjlok 93%

29 Oktober 2015
Tags:
MARKET FLASH: EXCL Tawarkan Sukuk Rp1,5 Triliun; Laba AALI Anjlok 93%
Pekerja menurunkan tandan buah segar kelapa sawit dari perahu di Perkebunan kawasan Gambut Jaya, Muaro Jambi, Selasa (15/9). Menurut Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) harga CPO anjlok menjadi dibawah 600 dolar AS per metrik ton yang merupakan level terendah sejak enam tahun terakhir. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

Bursa target emisi obligasi 2016 capai Rp49,96 triliun; Laba BBCA tumbuh 9,6%

Bareksa.com - Berikut sejumlah berita terkait korporasi dan pasar modal yang dirangkum dari surat kabar nasional:

Target Penerbitan Obligasi

Bursa Efek Indonesia (BEI) memproyeksikan total nilai emisi obligasi korporasi pada 2016 mencapai Rp49,96 triliun. Nilai emisi ini lebih rendah dari realisasi tahun ini meskipun perekonomian pada tahun depan diasumsikan membaik. Total nilai emisi pada 2016 senilai Rp49,96 triliun diperkirakan berasal dari 51 emisi obligasi korporasi dengan rerata nilai penerbitan Rp960 miliar per emisi. Jumlah emisi obligasi pada 2016 ditargetkan naik 4 persen atau dua emisi dibandingkan dengan target 2015.

Promo Terbaru di Bareksa

BEI mencatat sejak awal tahun ini hingga 27 Oktober 2015 sudah 41 emisi obligasi korporasi tercatat di bursa senilai Rp53,99 triliun. Saat ini di pipeline obligasi BEI masih ada 13 emisi obligasi senilai total Rp7,7 triliun. Tito Sulistio, Direktur Utama BEI, berharap pada 2016 imbal hasil obligasi tetap stabil dengan pertimbangan adanya upaya pemerintah untuk menjaga stabilitas surat berharga negara (SBN).

PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON)

WTON memproyeksikan potensi kontrak komponen tersebut yang akan diraih perseroan dari proyek kereta cepat Jakarta - Bandung mencapai Rp5 - 6 triliun dalam tiga tahun mendatang. Direktur Utama WTON Wilfred Singkali mengatakan, saat ini perusahaan tengah menyiapkan konsep dan teknis untuk produksi dan pelaksanaan penyiapan komponen beton pracetak untuk prasarana kereta cepat.

PT XL Axiata Tbk (EXCL)

EXCL menawarkan sukuk senilai Rp1,5 triliun. Sukuk Ijarah Berkelanjutan I XL Axiata Tahap I Tahun 2015 itu merupakan bagian dari penawaran umum berkelanjutan (PUB) sukuk ijarah senilai total Rp5 triliun. EXCL berencana menggelar penawaran awal pada 29 Oktober - 12 November 2015.

Prospektus yang terbit pada Rabu, (28/10), menyebut sukuk ijarah tahap I memiliki empat seri dengan tenor berbeda, yakni 370 hari kalender, tiga tahun, lima tahun, dan tujuh tahun. Sukuk Ijarah Seri A jatuh tempo pada 12 Desember 2016, seri B jatuh tempo pada 2 Desember 2018, seri C pada 2 Desember 2020, dan seri D pada 2 Desember 2022.

PT Indosat Tbk (ISAT)

ISAT sedang menawarkan obligasi berkelanjutan tahap III senilai Rp900 miliar, bagian dari sisa PUB Rp4,4 triliun. Total PUB obligasi ISAT sebesar Rp10 triliun. Masa penawaran awal berlangsung sejak Selasa, (27/10), hingga dua pekan kemudian.

Seri bertenor lima tahun dengan tawaran kupon 9,75-10,5 persen, lebih tinggi 117 bps-192 bps dari imbal hasil surat utang negara (SUN) kemarin, sedangkan seri bertenor tujuh tahun menawarkan kupon 9,9-10,65 persen atau lebih tinggi 126 bps-201 bps dari imbal hasil SUN kemarin di 8,64 persen. Adapun, seri bertenor 10 tahun menawarkan kupon 10,5- 11,25 persen, lebih tinggi 173 bps-248 bps dari imbal hasil SUN kemarin di 8,77 persen. Pefindo mengganjar obligasi tersebut dengan peringkat AAA.

PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI)

Laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik perseroan AALI hingga September 2015 anjlok 92,3 persen secara tahunan. Dalam laporan keuangan emiten itu disebutkan bahwa laba hingga kuartal III 2015 tercatat Rp144,98 miliar, sedangkan pada kuartal III 2014 mencapai Rp1,88 triliun. Penurunan laba tersebut terjadi seiring dengan penurunan pendapatan bersih AALI sebesar 12 persen secara tahunan\ dari Rp11,76 triliun pada kuartal III 2014 menjadi Rp10,35 triliun pada periode sama tahun ini.

Hingga periode tersebut, AALI menjual minyak sawit mentah dan turunannya senilai Rp9,2 triliun, inti sawit dan turunannya Rp1,14 triliun, dan lainnya Rp2,62 miliar. Di sisi lain, emiten sawit itu juga menanggung lonjakan kerugian selisih kurs hingga 18 kali lipat menjadi Rp957,53 miliar dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu Rp49,33 miliar.

PT Aneka Tambang Tbk (ANTM)

ANTM menunjuk PT PGN LNG Indonesia, anak usaha PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS, untuk menyediakan gas bumi hasil regasifikasi. Gas bumi itu akan digunakan sebagai bagan bakar pembangkit listrik untuk keperluan pengolahan feronikel di pabrik feronikel Pomalaa. Penggunaan bahan bakar gas terebut dianggap akan semakin menurunkan biaya produksi feronikel Aneka Tambang.

PT Sentul City Tbk (BKSL)

Setelah berhasil menuntaskan proses kerja sama dengan PT Aeon Mall Indonesia, BKSL secara resmi memulai pengembangan kawasan superblok seluas 8 hektare dengan total investasi sebesar Rp3 triliun. Pusat perbelanjaan AEON akan menjadi salah satu proyek yang dikembangkan di kawasan superblok itu. Lainnya adalah empat menara apartemen, satu menara perkantoran, dan satu hotel bintang lima.

PT Bank Central Asia Tbk (BBCA)

BBCA mencatatkan pertumbuhan laba bersih pada kuartal III 2015 sebesar 9,6 persen menjadi Rp13,4 triliun dari Rp12,2 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Outstanding portofolio kredit mencapai Rp364,8 triliun pada kuartal III/2015 atau naik 10,3 persen secara year on year (y-oy). Pertumbuhan kredit ini, didorong oleh pertumbuhan kredit di segmen korporasi yang membukukan peningkatan sebesar 12 persen Rp126,1 triliun.

PT Bank Bukopin Tbk (BBKP)

BBKP membukukan kenaikan pertumbuhan laba bersih double digit atau 17 persen dari Rp677 miliar menjadi Rp798 miliar. Pertumbuhan kredit perseroan tercatat sebesar 24,5 persen secara year on year dari Rp50,4 triliun menjadi Rp62,7 triliun. Fee based income bank berlogo pohon beringin ini tumbuh 26,21 persen menjadi Rp913 miliar.

PT Ace Hardware Tbk (ACES)

ACES memperkirakan realisasi belanja modal alias capital expenditure (capex) tahun ini hanya separuh dari target. Semula, perusahaan ini menyiapkan anggaran belanja modal senilai Rp 300 miliar.

Penyerapan capex melambat lantaran ACES menahan ekspansi gerai karena perlambatan ekonomi. Pada awal tahun 2015, perusahaan mematok penambahan 15 gerai baru sepanjang tahun. Namun, pada pertengahan tahun, perseroan memangkas target penambahan gerai menjadi hanya 10 unit. Bahkan, kini ACES hanya menargetkan pembangunan delapan gerai baru. Sejauh ini, ACES sudah membangun 7 gerai.

PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK)

Grup Lippo bersama investor Jepang, Mitsubishi Corporation membentuk perusahaan patungan atau joint venture di bidang properti, Skemanya, Lippo Group lewat LPCK dan Mitsubishi Corporation melalui PT Diamond Realty Investment Indonesia, membentuk perusahaan bernama PT Lippo Diamond Development. Kedua perusahaan ini menginvestasikan dana US$ 100 juta untuk mengembangkan proyek properti di kawasan Orange Country, salah satu proyek properti garapan Lippo Cikarang.

Sebagai pemegang saham 51 persen di perusahaan tersebut, Lippo Cikarang menyetor dana US$ 51 juta. Sedangkan Diamond Realty Investment Indonesia juga turut menyuntik dana segar US$ 49 juta karena mengempit 49 persen saham di perusahaan patungan ini. Tahap awal, Lippo Diamond Development bakal menggarap proyek hunian yakni dua menara kondominium dengan kapasitas sebanyak 556 unit per menara.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.314,36

Up0,41%
Up3,60%
Up0,02%
Up5,91%
Up19,01%
-

Capital Fixed Income Fund

1.764,83

Up0,56%
Up3,41%
Up0,02%
Up7,22%
Up17,48%
Up42,87%

STAR Stable Income Fund

1.915,81

Up0,53%
Up2,89%
Up0,02%
Up6,25%
Up30,81%
Up60,29%

Syailendra Pendapatan Tetap Premium

1.757

Down- 0,19%
Up3,05%
Up0,01%
Up4,62%
Up19,15%
Up47,74%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.038,38

Up0,12%
Up2,03%
Up0,02%
Up2,94%
Down- 1,75%
-
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua