Bareksa.com – Beberapa saham unggulan mulai menunjukkan pola pembalikan arah setelah mengalami tekanan jual selama dua minggu terakhir. Meski aksi jual pelaku pasar masih menghantui, tampaknya tekanan jual mulai berkurang pada perdagangan kemarin, Rabu 29 Juli 2015.

Salah satu saham yang menunjukkan pola pembalikan arah (reversal) adalah saham PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI). Pada perdagangan kemarin, saham AALI membentuk pola bullish harami. Pola ini mengindikasikan pembalikan arah dari downtrend menjadi uptrend. Pola ini terbentuk dari sebuah candlestick merah panjang yang disusul dengan candlestick hijau menyerupai bentuk perut ibu hamil.

Selain AALI, pembalikan arah juga tampak pada saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) yang berhasil ditutup di zona hijau. Pembalikan arah tampak setelah pada perdagangan sebelumnya saham BMRI membentuk candlestick doji setelah koreksi.

Pola pembalikan arah juga ditunjukkan oleh indikator Relative Strength Index (RSI) keduanya. RSI adalah indikator momentum yang membandingkan besaran kenaikan dan penurunan harga saham dalam rentang nilai 0 sampai 100.

Harga saham cenderung turun apabila telah memasuki area overbought dan cenderung naik apabila telah memasuki area oversold. Saham bisa dikatakan overbought bila mempunyai nilai RSI di atas 70 dan oversold jika berada di bawah 30.

RSI merupakan tolak ukur sederhana dalam melihat kurva teknikal yang dapat digunakan sebagai penyaring (screening) awal dalam pemilihan saham-saham yang bisa dicermati untuk melakukan pembelian dan juga yang perlu diwaspadai untuk melakukan penjualan. Namun, RSI hanya menunjukkan kecenderungan, bukan kepastian arah gerakan harga saham ke depan. Pasalnya masih ada faktor lain yang mempengaruhi dari pergerakan harga saham.

Pembalikan Arah AALI dan BMRI

Harga saham AALI diperkirakan akan melanjutkan penguatannya setelah mengalami pembalikan arah dan tekanan jual pelaku pasar juga berkurang. Selain munculnya sinyal pembalikan arah dari pola bullish harami dan indikator RSI, harga saham AALI saat ini juga didukung oleh garis support kuat pada harga Rp20.500 yang terbentuk dari Agustus 2013 lalu. Support ini sempat menahan koreksi harga saham AALI pada akhir April lalu.

Namun, jika ternyata tekanan jual kembali membesar dan berhasil menembus level support ini, bisa dipastikan harga saham AALI akan melemah hingga ke level support berikutnya pada harga Rp19.700.

Sumber: Bareksa.com

Seperti halnya AALI yang mengalami pembalikan arah, saham BMRI juga ditahan oleh garis support kuat pada harga Rp9.500 yang terbentuk sejak Oktober 2008. Support ini sempat beberapa kali ‘menjaga’ harga saham BMRI agar tidak jatuh lebih dalam.

Garis support ini hanya sekali berhasil dilewati pada koreksi besar pada pertengahan 2013 lalu. Namun, harga saham BMRI kembali menguat setelah beberapa hari garis support ini ditembus.

Saham BMRI diperkirakan akan menguji support ini setelah support sebelumnya yang terbentuk dari Fibonacci retracement 100% di harga Rp9.612 berhasil ditembus.

Sumber: Bareksa.com

Disclaimer: Publikasi ini hanya berasal dari satu metode analisa teknikal dan tidak dimaksudkan untuk menjadi dasar keputusan investasi apapun. Investor harus menetapkan sendiri keputusan investasi sesuai dengan strategi dan tujuan investasi.