POLICY FLASH: BEI Dorong Anggota Bursa Merger
UU Minerba akan direvisi demi Freeport; pemerintah percepat proyek infrastruktur
UU Minerba akan direvisi demi Freeport; pemerintah percepat proyek infrastruktur
Bareksa.com - Berikut sejumlah berita terkait kebijakan pemerintah atau regulator yang dirangkum dari surat kabar nasional:
Merger Anggota Bursa
Bursa Efek Indonesia ingin mendorong anggotanya merger agar memperkuat modal broker di Indonesia. Namun, jika ada anggota merger, kursi AB akan berkurang dan BEI perlu membeli kembali saham yang ditinggalkan (buyback) atau melelangnya.
Promo Terbaru di Bareksa
BEI memilih buyback yang saat ini dapat dilakukan jika setelah enam kali lelang berturut-turut tidak terisi juga. Masalahnya, lelang tidak bisa digelar jika peserta lebih dari 200 perusahaan atau tidak ada sama sekali. BEI berencana mengubah buyback sehingga boleh dilaksanakan setelah 18 lelang digelar ada maupun tidak ada pesertanya. Nilai buyback satu kursi AB Rp135 juta.
UU Minerba & Freeport
Pemerintah dan DPR sepakat mencarikan jalan keluar untuk kepastian kelangsungan operasi PT Freeport Indonesia yang kontraknya akan habis pada 2021 melalui Perppu atau revisi UU Minerba.
Wakil Ketua Komisi VII Satya Widya Yudha mengatakan akan melakukan kajian dengan meminta pendapat dari pakar hukum mengenai masalah tersebut. Pasalnya, jika perpanjangan kontrak Freeport melalui perubahan status dari kontrak karya (KK) menjadi izin usaha pertambangan khusus (IUPK) dilakukan sebelum 2019, hal tersebut akan melanggar UU No. 4/2009 tentang Pertambangan Minerba. Selain aspek legal ada aspek ekonomi yang perlu dipertimbangkan oleh semua pihak.
Proyek Infrastruktur
Pemerintah berencana mempercepat realisasi pembangunan infrastruktur dengan memajukan tiga bulan lebih cepat waktu perancangan proyek infrastruktur 2016. Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Indroyono Soesilo mengatakan tahap perencanaan pembangunan proyek infrastruktur 2016 akan dimulai pada Oktober 2015, atau tiga bulan sebelum waktu pelaksanaan sebenarnya pada Januari 2016.
Uji coba akan diterapkan pada sejumlah rencana proyek khususnya pada proyek-proyek yang terdapat dalam buku biru (blue book) dan proyek pada anggaran penerimaan dan belanja negara (APBN) 2016. Mulai Oktober proyek dikerjakan sehingga percepatan infrastruktur per Januari dapat dimulai.
Sebelum pemancangan tiang perdana atau groundbreaking, suatu proyek harus melalui beberapa tahap perencanaan, antara lain tahap referensi atau term of reference, studi kelayakan atau feasibility study, dan desain rekayasa detail (detail engineering design).
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah | 1.311,52 | 0,64% | 3,07% | 0,02% | 6,27% | 19,97% | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.757,52 | 0,53% | 3,42% | 0,02% | 7,36% | 18,23% | 42,99% |
STAR Stable Income Fund | 1.908,5 | 0,50% | 2,85% | 0,01% | 6,31% | 31,62% | 59,94% |
Syailendra Pendapatan Tetap Premium | 1.762,62 | 0,49% | 2,79% | 0,01% | 5,45% | 20,04% | 48,77% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.038,05 | 0,36% | 2,00% | 0,02% | 2,08% | - 2,75% | - |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.