Bareksa.com - Berikut sejumlah berita terkait korporasi dan pasar modal yang dirangkum dari surat kabar nasional:

PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM)

Telkom membatalkan rencana transaksi pertukaran saham (share swap) anak usahanya, PT Daya mitra Telekominakasi (Mitratel) dengan PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) yang nilainya mencapai $904 juta (sekitar Rp12 triliun).

Menteri BUMN Rini M. Soemarno mengatakan dewan Komisaris Telkom telah menyampaikan secara lisan pembatalan rencana transaksi tersebut. Keputusan itu diambil melalui rapat dewan komisaris dan direksi. Menurut Rini, Kementerian menghormati keputusan Telkom karena sudah memenuhi kewajiban untuk melapor kepada pemegang saham. Manajemen Telkom dan TBIG enggan menjelaskan lebih rinci dan menunggu hingga hari ini, Rabu 1 Juli 2015.

PT Sierad Produce TBk (SIPD)

Grup Gunung Sewu melalui unit usahanya PT Great Giant Pineapple (GGP) akan menggelar penawaran tender wajib sebanyak 464,78 juta saham atau setara 49,49 persen kepemilikan di SIPD. Harga penawaran Rp850 per saham dan menjadikan total tender offer Rp395,07 miliar. Penawaran tender dilakukan karena GGP menjadi pemegang saham mayoritas setelah SIPD menerbitkan saham baru (right issue).

Grup Ciputra
Grup Ciputra siap meluncurkan 12 proyek baru sepanjang tahun ini dengan nilai investasi Rp9 triliun. Lima proyek berada di bawah PT Ciputra Development Tbk (CTRA) dengan investasi Rp2,1 triliun. Empat proyek melalui anak usahanya PT Ciputra Surya Tbk (CTRS) termasuk dua proyek properti di Makassar dan Jayapura senilai Rp4,95 triliun.

Proyek tersebut adalah Citraland City Makassar senilai Rp3,65 triliun dan Citraland Jayapura senilai Rp1,3 triliun. Sedangkan PT Ciputra Property Tbk (CTRP) akan meluncurkan tiga proyek dengan nilai Rp1,6 triliun.

PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk (ISSP/Spindo)

Spindo menyiapkan belanja modal (capex) senilai $41 juta untuk kebutuhan pabrik baru di Gresik, Jawa Timur. Dana capex diambil dari kas internal dan pinjaman bank. Capex tahun ini merupakan bagian dari rencana pembangunan pabrik baru dengan total kebutuhan dana $110 juta. Hingga Mei, perseroan telah mengguna 50 persen capex. Spindo tengah menjajaki pinjaman $100 juta berjangka waktu 12 tahun dengan kupon 2,5 persen di atas Libor.

PT Radiant Utama Interinsco Tbk (RUIS)

Radiant Utama mengantongi total kontrak senilai Rp2,4 triliun pada kuartal pertama 2015 atau meningkat 9,09 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Kontrak itu terdiri atas kontrak on hand Rp1,98 triliun dan kontrak baru Rp441,58 miliar. Nilai terbesar datang dari lini bisnis operation support senilai Rp1,63 triliun atau setara 67,07 persen total kontrak.

Bank BUMN

Tiga bank pelat merah, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI) dan PT Bank Negara Indonesia (BBNI) menjajaki pinjaman luar negeri dari China Development Bank (CDB) senilai $3 miliar atau setara Rp40 triliun. Menteri BUMN Rini Soemarno menuturkan masing-masing bank akan mendapat pinjaman $1 miliar. Rencananya pinjaman itu akan digunakan untuk mendukung aktivitas bank dalam mendorong perusahaan nasional berbisnis dengan mitra asal Tiongkok.