BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

Penggunaan Analisa Teknikal Pada Reksa Dana Saham, Mungkinkah?

13 Juni 2015
Tags:
Penggunaan Analisa Teknikal Pada Reksa Dana Saham, Mungkinkah?
Ilustrasi Analisa Teknikal (ANTARA/Prasetyo Utomo)

Analisa ini biasanya digunakan untuk menentukan kapan waktu yang tepat untuk menentukan posisi masuk/keluar suatu saham

Bareksa.com – Penggunaan analisa teknikal selama ini selalu identik dengan pasar saham. Padahal, metode ini dapat juga digunakan pada instrumen investasi lainnya seperti reksa dana.

Analisa teknikal merupakan sebuah metode pengamatan pergerakan suatu grafik/chart yang didasarkan oleh perhitungan matematis atas pergerakan harga dan kondisi suatu saham atau indeks.

Analisa ini biasanya digunakan untuk menentukan kapan waktu yang tepat bagi investor ataupun trader saham untuk menentukan posisi masuk ataupun keluar suatu saham. Muncul pertama kali pada abad ke-17 di Jepang sebagai alat yang digunakan oleh pedagang untuk menentukan pola pergerakan harga beras.

Promo Terbaru di Bareksa

Munehisa Honma, salah satu pedagang beras yang terkenal saat itu berhasil mengembangkan metode candlestick yang selanjutnya digunakan sebagai dasar pengembangan metode dan indikator teknikal lainnya.

Salah Satu Foto Munehisa Honma

Illustration

Sumber: learntotradethemarket

Seiring berkembangnya waktu, indikator teknikal saat ini jumlahnya sudah mencapai ratusan mulai dari penggunaan Moving Average yang sederhana hingga metode Elliot Wave dan Fractals yang lebih sulit penggunaanya.

Namun, penggunaan analisa teknikal ini sebenarnya tidak terbatas pada dunia saham saja. Karena indikator-indikator teknikal ini juga dapat digunakan dalam menentukan posisi kapan waktu yang tepat untuk berinvestasi di reksa dana, terutama untuk reksa dana saham.

Dalam penggunaanya untuk reksa dana saham, kita dapat mengamati pergerakan indeks saham secara keseluruhan, atau yang lebih dikenal dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) karena selama ini IHSG digunakan sebagai sebuah benchmark (tolak ukur) dari kinerja reksa dana saham.

Jadi bagi investor reksa dana yang sudah lebih berpengalaman di investasi dan berani untuk berinvestasi reksa dana saham bisa mencoba alternatif analisa ini ketika akan melakukan pembelian reksa dana saham (subscription).

Karena dengan analisa teknikal ini, kita dapat mendeteksi peluang kondisi “bottom” IHSG yang sedang mengalami koreksi. (Baca juga: Mana Lebih Baik: 'Menabung' di Reksa Dana Tiap Bulan Atau Sekali Taruh)

Sebagai contohnya, kita dapat menggunakan indikator Relative Strength Index (RSI) yang juga termasuk salah satu indikator yang mudah penggunaanya. RSI adalah indikator momentum yang membandingkan besaran kenaikan dan penurunan harga dalam rentang nilai 0 sampai 100. Harga cenderung turun apabila telah memasuki area overbought dan cenderung naik apabila telah memasuki area oversold.

IHSG bisa dikatakan overbought bila mempunyai nilai RSI di atas 70 dan oversold jika berada di bawah 30. Yang perlu diperhatikan, RSI hanya menunjukkan kecenderungan, bukan kepastian arah gerakan ke depan. Pasalnya masih ada faktor lain yang mempengaruhi dari pergerakan harga IHSG.

Grafik Analisa Teknikal IHSG Periode 2010-2015

Illustration

Sumber: Bareksa

Jika kita mengambil contoh penggunaan analisa teknikal selama lima tahun terakhir, maka setidaknya dapat kita temukan 6 kondisi dimana indikator RSI dari IHSG berada pada area oversold. Sesaat setelah kondisi oversold ini, pergerakan IHSG pun kembali menguat.

Yang menariknya, kondisi IHSG saat ini juga menunjukkan kondisi oversold. Jadi, apakah saat ini saat yang tepat untuk membeli reksa dana saham? (np)

****

Anda tertarik berinvestasi reksa dana, produk investasi resmi yang diawasi Otoritas Jasa Keuangan RI? Jika tertarik, silakan mendaftar menjadi nasabah marketplace reksa dana online terintegrasi Bareksa - Buana Capital dengan mengklik tautan ini.

Jika Anda ingin belajar dan mendalami investasi reksa dana, termasuk bagaimana menggunakan berbagai perangkat online untuk mengukur, membandingkan, dan memonitor reksa dana dengan return terbaik, silakan mengikuti workshop Bareksa Fund Academy online maupun offline. Untuk mendaftar klik tautan ini. GRATIS.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.314,36

Up0,41%
Up3,60%
Up0,02%
Up5,91%
Up19,01%
-

Capital Fixed Income Fund

1.764,83

Up0,56%
Up3,41%
Up0,02%
Up7,22%
Up17,48%
Up42,87%

STAR Stable Income Fund

1.915,81

Up0,53%
Up2,89%
Up0,02%
Up6,25%
Up30,81%
Up60,29%

Syailendra Pendapatan Tetap Premium

1.757

Down- 0,19%
Up3,05%
Up0,01%
Up4,62%
Up19,15%
Up47,74%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.038,38

Up0,12%
Up2,03%
Up0,02%
Up2,94%
Down- 1,75%
-
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua