BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

MARKET FLASH: Harga Right WSKT Rp1.100-1.600, ADHI Rp2.500-3.400

27 April 2015
Tags:
MARKET FLASH: Harga Right WSKT Rp1.100-1.600, ADHI Rp2.500-3.400
Anggota DPR-DPD RI mengikuti sidang bersama DPR-DPD RI di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta (ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma)

PT Pelindo II (Persero) meraih dana segar senilai $1,6 miliar dari penerbitan obligasi valas akhir pekan lalu

Bareksa.com - Berikut market issue yang kami peroleh dari koran hari ini:

- Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menyetujui rencana rights issue senilai Rp13 triliun yang akan dilakukan oleh PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT), PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI), dan PT Aneka Tambang (Persero) Tbk (ANTM). Harga rights issue WSKT diperkirakan Rp1.100-1.600 per saham, ADHI sekitar Rp2.500-3.400 per saham, dan ANTM sekitar Rp800 per saham.

- ANTM diperkirakan akan memperoleh pinjaman senilai $1 miliar dari lembaga keuangan China untuk membiayai smelter.

Promo Terbaru di Bareksa

- PT Adhi Persada Properti dan PT Adhi Persada Realty, anak usaha PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI), membidik dana penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) saham sebesar Rp500 miliar hingga Rp1 triliun. Sebelum IPO, ADHI akan menggabungkan usaha (merger) kedua anak usaha tersebut terlebih dulu untuk memperkuat penggalangan dana.

- PT Indosat Tbk (ISAT) memastikan akan merealisasikan kesempatan callable atau buyback obligasi senilai $650 juta yang jatuh tempo 2020 pada Juli 2015. Untuk membayar callable bond tersebut, ISAT meminjam dana kepada bank asing senilai $550 juta dan menerbitkan obligasi senilai Rp2 triliun.

- Pengelola pelabuhan PT Pelindo II (Persero) meraih dana segar senilai $1,6 miliar dari penerbitan obligasi valas akhir pekan lalu, lebih tinggi dibandingkan dengan target awal $1 miliar. Pelindo II menerbitkan obligasi dalam dua tenor, yakni 10 tahun dan 30 tahun yang merupakan bagian dari rencana pencarian dana pinjaman untuk merealisasikan program tol laut.

- PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) terancam gagal mengakuisisi PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel), anak usaha PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM). Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menolak penjualan saham Mitratel kepada TBIG karena berpotensi merugikan negara hingga Rp7 triliun.

- PT Kimia Farma (Persero) Tbk (KAEF) membidik kenaikan pertumbuhan bisnis obat generik melalui tender katalog elektronik (e-catalog) 2015 sebesar 16,67 persen menjadi Rp350 miliar dibanding realisasi tahun lalu Rp300 miliar. KAEF optimistis tender tersebut akan membesar seiring masifnya pelaksanaan program Jaminan Kesehatan Nasional milik Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.

- PT Timah (Persero) Tbk (TINS) akan melakukan diversifikasi usaha dengan mengembangkan bisnis nikel dan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) mulut tambang. Pada semester II-2015, TINS melalui PT Timah Investasi Mineral akan mulai memproduksi nikel di wilayah konsesi nikel seluas 300 hektar di Kabaena, Sulawesi Tenggara. (np)

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.312,97

Up0,14%
Up3,53%
Up0,02%
Up5,80%
Up18,28%
-

Capital Fixed Income Fund

1.766,1

Up0,58%
Up3,41%
Up0,02%
Up7,30%
Up17,22%
Up43,04%

STAR Stable Income Fund

1.917,09

Up0,55%
Up2,93%
Up0,02%
Up6,32%
Up30,69%
Up60,37%

Syailendra Pendapatan Tetap Premium

1.752,73

Down- 0,48%
Up3,74%
Up0,01%
Up4,37%
Up18,74%
Up47,23%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.035,26

Down- 0,27%
Up1,73%
Up0,01%
Up2,63%
Down- 2,19%
-
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua