BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

Terkena Profit Taking, IHSG Kembali Lemah; Reksa Dana Masih Cetak Return Positif

24 April 2015
Tags:
Terkena Profit Taking, IHSG Kembali Lemah; Reksa Dana Masih Cetak Return Positif
Reksa Dana (Bareksa.com)

Return tertinggi reksa dana saham sebesar 0,97 persen, melebihi return IHSG dan indeks reksa dana saham

Bareksa.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin masih ditutup melemah tipis 0,02 persen ke level 5.436,21 setelah sempat menguat sejak pembukaan perdagangan hingga awal perdagangan sesi II. Indeks ditutup melemah diperkirakan akibat aksi profit taking yang terjadi pada perdagangan sesi II.

Kinerja reksa dana, khususnya reksa dana saham, juga ikut menurun akibat terus melemahnya IHSG dalam seminggu terakhir. Namun, ada beberapa reksa dana yang masih dapat bertahan dari pengaruh pelemahan IHSG dan justru mencatatkan return positif.

Berdasarkan data yang diperoleh Bareksa, dua reksa dana yang mencatatkan return tertinggi kemarin adalah reksa dana yang dikelola PT Pacific capital Investment. Reksa dana dengan return tertinggi adalah Pacific Equity Growth Fund dengan return 0,97 persen, dan return tertinggi kedua adalah Pacific Equity Progresif Fund 0,85 persen.

Promo Terbaru di Bareksa

Sementara reksa dana yang memiliki return tertinggi ketiga adalah Batavia Dana Saham Syariah. Reksa dana yang dikelola oleh PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen ini mencatatkan return 0,59 persen.

Tabel: 10 Reksa Dana yang Memiliki Return Tertinggi dalam 1 Hari

Illustration

Sumber: Bareksa.com

Reksa dana Batavia Dana Saham Syariah, dalam fund fact sheet-nya, tertera bahwa mayoritas portofolio dialokasikan pada saham sektor konsumsi. Saham sektor konsumsi yang masuk dalam kepemilikan terbesarnya adalah PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) dan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR).

Saham UNVR ternyata tidak hanya dimiliki oleh reksa dana Batavia Dana saham Syariah, namun reksa dana BNP Paribas Pesona Syariah ternyata juga memiliki saham UNVR dalam alokasi efek terbesarnya. Selain UNVR, saham sektor konsumsi yang masuk dalam alokasi efek terbesarnya adalah saham INDF.

Ternyata kemarin indeks sektor konsumsi menjadi sektor yang mengalami penguatan tertinggi yakni 1,19 persen di antara indeks sektoral lainnya. Selain itu, saham UNVR menjadi penahan terbesar laju pelemahan IHSG.

Harga saham UNVR ditutup menguat 3,5 persen ke Rp41.750 per saham. Kedua hal tersebut membuat reksa dana yang memiliki indeks sektor konsumsi terutama saham UNVR dalam alokasi portofolio terbesarnya, mencatatkan return positif di saat menurunnya nilai aktiva bersih (NAB) reksa dana saham lainnya.

Tabel: 10 Reksa Dana yang Menghasilkan Return Terendah dalam 1 Hari

Illustration

Sumber: Bareksa.com

Pada tabel di atas terdapat beberapa reksa dana yang terpengaruh oleh lemahnya IHSG sehingga nilai aktiva bersih (NAB) juga ikut mengalami penurunan. Reksa dana yang memiliki return terendah dari seluruh reksa dana saham adalah Aberdeen Indonesia Sector Leader. Reksa dana yang dikelola oleh PT Aberdeen Asset Management ini menghasilkan return minus 2,61 persen.

Sedangkan reksa dana yang menghasilkan return terendah kedua adalah Syailendra Dana Ekuitas Plus dengan return minus 1,55 persen. Reksa dana Lautandhana Saham Inti menjadi reksa dana yang mencatatkan return terendah ketiga minus 1,06 persen.

Tertera dalam fund fact sheet-nya, reksa dana Aberdeen Indonesia Sector Leader mengalokasikan portofolionya pada sektor industri dasar. Saham sektor tersebut yang terdapat dalam reksa dana Aberdeen ini adalah PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP). Saham ini kemarin termasuk dalam 10 saham yang menjadi pendorong pelemahan IHSG.

Sementara reksa dana Manulife Saham SMC Plus yang juga termasuk dalam reksa dana yang menghasilkan return terendah, mengalokasikan mayoritas portofolionya pada saham sektor perbankan dengan proporsi 30,89 persen.

Saham sektor perbankan kemarin kembali mengalami penurunan 0,36 persen. Hal tersebut membuat reksa dana yang memiliki saham sektor industri dasar dan perbankan mengalami penurunan kinerja.

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.314,64

Up0,50%
Up3,42%
Up0,02%
Up5,99%
Up19,09%
-

Capital Fixed Income Fund

1.763,87

Up0,58%
Up3,42%
Up0,02%
Up7,07%
Up17,62%
Up42,97%

STAR Stable Income Fund

1.914,88

Up0,55%
Up2,90%
Up0,02%
Up6,26%
Up30,95%
Up60,09%

Syailendra Pendapatan Tetap Premium

1.761,74

Up0,15%
Up3,37%
Up0,01%
Up4,97%
Up19,53%
Up48,31%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.039,31

Up0,28%
Up2,12%
Up0,02%
Up3,09%
Down- 1,36%
-
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua