Sepekan Indeks Saham Melemah Satu Persen Dipicu Penjualan Asing Rp1,2 T
Lambatnya pertumbuhan ekonomi di kuartal pertama ini dikhawatirkan berdampak pada kinerja keuangan emiten
Lambatnya pertumbuhan ekonomi di kuartal pertama ini dikhawatirkan berdampak pada kinerja keuangan emiten
Bareksa.com - Kinerja indeks saham (IHSG) dalam seminggu ini melemah satu persen menjadi 5.435,36 pada penutupan Jum'at 24 April 2015 diiringi dengan aksi jual investor asing.
Dalam seminggu investor asing melakukan penjualan bersih Rp1,2 triliun. Lambatnya pertumbuhan ekonomi di kuartal pertama ini dikhawatirkan berdampak pada kinerja keuangan emiten, sehingga memicu aksi profit taking investor.
Promo Terbaru di Bareksa
Sumber: Bareksa.com
Menurut analisis Mandiri Sekuritas dalam laporan yang telah disampaikan ke nasabah mengatakan pelemahan nilai tukar rupiah pada kuartal pertama tahun ini serta volatilitas dari harga bahan bakar minyak menjadi penyebab lemahnya daya beli masyarakat.
Kedua faktor tersebut menyebabkan biaya produksi perusahaan meningkat yang akhirnya mendorong kenaikan harga jual dan menekan volume penjualan akibat penurunan permintaan. Mandiri Sekuritas memprediksi perlambatan masih akan berlansung hingga kuartal kedua.
Salah satu yang terkena dampak akan pelemahan rupiah adalah emiten PT Ace Hardware Tbk (ACES) karena 80 persen produk yang dijual berasal dari impor. Sebelumnya ACES melaporkan penurunan pertumbuhan rata-rata penjualan toko negatif 1,5 persen di bulan Maret 2015. Harga saham ACES selama seminggu ini merosot 1,4 persen menjadi Rp680 per saham.
***
Saham-saham perbankan juga mengalami penurunan di akhir Jum'at ini dipimpin oleh penurunan saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) yang ambrol 2,46 persen. Kemarin BNI melaporkan kenaikan laba 18 persen per kuartal pertama 2015 menjadi Rp2,8 triliun dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Tetapi pertumbuhan kredit melambat menjadi hanya 9 persen yang juga didorong oleh peningkatan NPL menjadi 2,1 persen.
Sementara itu Budi Sadikin, Direktur Utama Bank Mandiri kepada Bareksa.com juga meperkirakan pertumbuhan kredit melambat disebabkan penurunan penjualan debitornya akibat pelemahan ekonomi China. Budi berharap pemerintah dapat segera menggenjot infrastruktur guna mengurangi beban dunia usaha.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah | 1.314,36 | 0,41% | 3,60% | 0,02% | 5,91% | 19,01% | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.764,83 | 0,56% | 3,41% | 0,02% | 7,22% | 17,48% | 42,87% |
STAR Stable Income Fund | 1.915,81 | 0,53% | 2,89% | 0,02% | 6,25% | 30,81% | 60,29% |
Syailendra Pendapatan Tetap Premium | 1.757 | - 0,19% | 3,05% | 0,01% | 4,62% | 19,15% | 47,74% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.038,38 | 0,12% | 2,03% | 0,02% | 2,94% | - 1,75% | - |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.