Penjualan Mobil Turun, Saham ASII Anjlok 0,93%; IHSG Kembali Melemah 0,19%
Hari ini yang lebih mendorong indeks dari saham second liner karena tidak ada isu besar yang mempengaruhi
Hari ini yang lebih mendorong indeks dari saham second liner karena tidak ada isu besar yang mempengaruhi
Bareksa.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini Jumat, 17 April 2015 kembali ditutup melemah 0,19 persen. IHSG anjlok ke level 5.410,64 setelah bergerak mixed sepanjang perdagangan. Tergelincirnya saham PT Astra International Tbk (ASII) 0,93 persen ke level Rp7.975 mendorong penurunan pada IHSG pada hari ini.
Saham ASII anjlok didorong oleh turunnya penjualan mobil nasional kuartal I-2015 sebesar 14 persen menjadi 282.569 unit dibanding periode sama tahun lalu sebesar 303.776 unit. Penjualan mobil Astra pada kuartal I-2015 mencapai 137.209 unit, turun 20,8 persen dari pencapaian kuartal pertama tahun lalu sebanyak 173.284 unit. Pangsa pasar Astra pun turun menjadi 48,5 persen dibanding periode sama tahun lalu sebesar 52,7 persen.
Saham lainnya yang menjadi pendorong pelemahan IHSG hari ini adalah PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang turun 1,01 persen menjadi Rp14.750, PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) turun 0,18 persen menjadi Rp2.805, dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) turun 0,96 persen menjadi Rp13.000.
Promo Terbaru di Bareksa
Perusahaan sekuritas yang paling banyak melakukan transaksi jual beli saham adalah Mandiri Sekuritas (CC), Credit Suisse (CS) dan CIMB Securities (YU). CC paling banyak melakukan penjualan pada saham PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) sebanyak Rp23,2 miliar. CS paling banyak melepas saham PT Siloam International Hospital Tbk (SILO) sebanyak Rp17,1 miliar dan YU paling banyak melepas saham PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGAS) Rp19,9 miliar.
Lanang Trihardian, analis PT Syailendra Capital, mengungkapkan kepada Bareksa bahwa saham yang mendorong IHSG adalah saham-saham second liner. "Hari ini yang lebih mendorong indeks dari saham-saham second liner karena tidak ada isu besar yang memengaruhi. Isu-isu lebih ke saham-sahamnya secara individual, seperti BDMN yang hari ini turun karena melaporkan penurunan laba kuartal I."
Namun, Lanang menambahkan, investor harus hati-hati dengan perbankan kelas menengah karena ekonomi menunjukkan perlambatan. "Jika bank besar seperti BBRI dan BBCA mungkin tidak terlihat begitu berdampak pada perlambatan ekonomi karena ada cadangan laba dari tahun lalu." (pi)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah | 1.313,18 | 0,15% | 3,81% | 0,02% | 5,82% | 18,30% | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.766,42 | 0,60% | 3,41% | 0,02% | 7,32% | 17,24% | 43,22% |
STAR Stable Income Fund | 1.917,41 | 0,56% | 2,94% | 0,02% | 6,33% | 30,71% | 60,33% |
Syailendra Pendapatan Tetap Premium | 1.753 | - 0,46% | 3,74% | 0,01% | 4,38% | 18,76% | 47,23% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.035,73 | - 0,22% | 1,77% | 0,01% | 2,68% | - 2,15% | - |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.