BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

POLICY FLASH; Bea Ekspor CPO Diberlakukan; BI Proyeksi Inflasi 3%

06 April 2015
Tags:
POLICY FLASH; Bea Ekspor CPO Diberlakukan; BI Proyeksi Inflasi 3%
Seorang warga memperlihatkan biji kelapa sawit yang telah disortir di Desa Rantau Sakti, Rokan Hulu, Riau (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)

CAD kuartal pertama berkisar 1,7%-1,8%

Bareksa.com - Berikut isu kebijakan yang diperoleh dari koran hari ini:

- Pungutan ekspor minyak kelapa sawit mentah (crude palm oil/CPO) $50 per ton akan berlaku mulai pekan ini setelah peraturan pemerintah tentang CPO supporting fund ditandatangani Presiden. Kebijakan pungutan ekspor minyak sawit itu diberlakukan selama harga komoditas itu berada di bawah $750 per ton.

- Pemerintah dan Bank Indonesia (BI) memastikan laju inflasi tetap terkendali di kisaran tiga persen sampai lima persen hingga memasuki Ramadhan di pertengahan Juni serta Lebaran tahun ini. Penentuan harga BBM jenis premium yang mengikuti harga pasar minyak dunia dan pemberlakuan subsidi tetap bahan bakar solar diyakini menjadikan inflasi lebih terkendali.

Promo Terbaru di Bareksa

- BI memproyeksikan defisit transaksi berjalan (current account deficit/CAD) pada kuartal pertama 2015 berkisar 1,7 persen sampai 1,8 persen. Menurut BI, hal tersebut disebabkan karena belum adanya realisasi proyek infrastruktur sehingga impor barang modal masih bisa ditekan.

- Pemerintah saat ini sedang dalam tahap finalisasi rancangan revisi kebijakan ekspor produk timah bersama dengan pemerintah daerah. Dalam draf revisi peraturan menteri perdagangan nomor 44/2014 terdapat beberapa klausul yang diatur, diantaranya hanya dua jenis produk timah yang dapat diekspor diantaranya timah murni batangan dan timah solder.

- Menteri Ketenagakerjaan M Hanif Dhakiri mengajak para pengusaha Amerika Serikat yang tergabung dalam America - Indonesia Chamber of Commerce (AICC) untuk meningkatkan investasi di Indonesia. Menaker telah menyampaikan permintan tersebut kepada pengusaha AS saat melakukan pertemuan tertutup dengan Predisen AICC di konsulat jendral republik Indonesia New York Amerika Serikat beberapa hari lalu.

- Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menilai risiko industri perbankan Indonesia meningkat yang tercermin dari masih meningkatnya indeks stabilitas perbankan (Banking Stability Index/BSI) sebesar 53 basis poin (bps) menjadi 100,63 basis pouin pada Febuari 2015. LPS mengindikasikan terdapat kenaikan jumlah bank dalam perhatian sejak Desember 2014 hingga Januari 2015.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.314,36

Up0,41%
Up3,60%
Up0,02%
Up5,91%
Up19,01%
-

Capital Fixed Income Fund

1.764,83

Up0,56%
Up3,41%
Up0,02%
Up7,22%
Up17,48%
Up42,87%

STAR Stable Income Fund

1.915,81

Up0,53%
Up2,89%
Up0,02%
Up6,25%
Up30,81%
Up60,29%

Syailendra Pendapatan Tetap Premium

1.757

Down- 0,19%
Up3,05%
Up0,01%
Up4,62%
Up19,15%
Up47,74%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.038,38

Up0,12%
Up2,03%
Up0,02%
Up2,94%
Down- 1,75%
-
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua