Bangun Infrastruktur, Pemerintah Ajukan Hutang Luar Negeri Hingga $23 Miliar
“Sekarang ini sedang dilengkapi untuk diserahkan ke Bappenas," kata Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki.
“Sekarang ini sedang dilengkapi untuk diserahkan ke Bappenas," kata Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki.
Bareksa.com - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimulyono mengatakan bahwa PUPR tengah mempersiapkan rincian anggaran pinjaman luar negeri untuk diajukan kepada Bappenas. Hal tersebut terkait dengan pembahasan dengan Bappenas mengenai rencana usulan pinjaman luar negeri beserta rinciannya.
“Sekarang ini sedang dilengkapi untuk diserahkan ke Bappenas. Setelah itu, Bappenas kelola lagi detailnya sebelum disetujui Wapres ,” kata Basuki dalam siaran persnya, Kamis 5 Februari 2015.
Ia menambahkan, Kementerian telah mengajukan usulan pinjaman luar negeri senilai $15 miliar – 23 miliar untuk menjamin pelaksanaan proyek infrastruktur prioritas selama lima tahun ke depan. Prioritas pinjaman akan dialokasikan untuk mendukung pengadaan akses air minum dan sanitasi layak yang mencapai US$ 5 miliar.
Promo Terbaru di Bareksa
Kementerian, menurut Basuki, ingin mempercepat upaya pemenuhan komitmen MDGs untuk mengurangi masyarakat yang tidak dapat akses air minum. Bahkan ditargetkan 100 persen air di Indonesia aman untuk diminum.
Untuk pembangunan jalan tol pemerintah mengusulkan pinjaman senilai $3 miliar dan $2 miliar untuk konektivitas berupa pembangunan jalan dan jembatan. Pemerintah juga mengusulkan untuk mengakukan utang sebesar $1,5 miliar untuk pembangunan waduk. Sedangkan untuk rehabilitasi dan pembangunan jaringan irigasi diusulkan $1,6 miliar dan $1,6 miliar untuk pembangunan perumahan.
Menurut Basuki, pemerintah memilih memanfaatkan dana pinjaman luar negeri karena dinilai masih memberikan fasilitas kredit yang ringan. Fasilitas kredit itu tidak dapat dimanfaatkan saat Indonesia memasuki kategori negara dengan pendapatan menengah.
Untuk tahun ini, PUPR telah menyerap anggaran pinjaman luar negeri mencapai Rp9 triliun dalam APBN-P 2015 di luar usulan anggaran yang baru akan diajukan. Sebagian besar sumber pinjaman berasal dari JICA dan World Bank.
Pinjaman luar negeri tersebut akan digunakan untuk mengerjakan beberapa proyek PUPR yakni 17 proyek bidang Sumber Daya Air, 13 proyek bidang Bina Marga dan 24 proyek bidang Cipta Karya. (np)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah | 1.313,93 | 0,21% | 3,89% | 0,02% | 5,88% | 18,64% | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.765,78 | 0,56% | 3,45% | 0,02% | 7,28% | 17,13% | 42,93% |
STAR Stable Income Fund | 1.916,73 | 0,53% | 2,93% | 0,02% | 6,30% | 30,61% | 60,34% |
Syailendra Pendapatan Tetap Premium | 1.754,19 | - 0,39% | 3,83% | 0,01% | 4,45% | 18,86% | 47,37% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.036,49 | - 0,15% | 1,85% | 0,01% | 2,75% | - 2,19% | - |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.