Bareksa.com - Berikut market issue yang kami peroleh hari ini:

- PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk akan menurunkan uang muka kredit pemilikan rumah (KPR) menjadi 1 persen untuk skema fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan yang diajukan oleh pegawai negeri sipil. Langkah tersebut ditempuh agar pengajuan KPR FLPP tidak seret lantaran masyarakat menunggu penetapan penurunan bunga dari 7,25 persen menjadi 5 persen oleh pemerintah.

- PT Pelabuhan Indonesia II berencana membangun empat pelabuhan baru dan mengembangkan dua pelabuhan dengan perkiraan biaya investasi keseluruhan mencapai Rp15,5 triliun. Pelindo II akan mencari sumber pendanaan melalui pinjaman perbankan, aksi korporasi, atau mencari partner strategis lainnya untuk merealisasikan sejumlah proyek tersebut.

- PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) menargetkan pendapatan pada 2015 sebesar Rp3,9 triliun yang disokong oleh naiknya pendapatan dari layanan data. Target tersebut naik 30 persen dari proyeksi pendapatan 2014 sekitar Rp3 triliun.

- Perusahaan konstruksi milik negara PT Hutama Karya (Persero) berencana menerbitkan obligasi senilai Rp750 miliar pada kuartal III tahun ini untuk kebutuhan pendanaan pembangunan pusat perikanan modern di Muara Baru, Jakarta Utara.

- Produsen rokok PT Bentoel Internasional Investama Tbk (RMBA) mengantongi pinjaman dari induk usaha Rothman Far East BV senilai Rp6,7 triliun untuk pembayaran utang jatuh tempo dan modal kerja.

- Pemerintah menargetkan ekspor nasional mencapai $458,8 miliar pada 2019, naik dari tahun lalu yang sebesar $176 miliar dengan memperkuat dan membenahi industri manufaktur.

- Indonesia Eximbank akan menerbitkan obligasi berkelanjutan senilai Rp4,6 triliun dengan kupon 8,25 hingga 9,5 persen yang akan digunakan untuk pembiayaan ekspor.

- PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) memperoleh fasilitas pembiayaan talangan (bridging financing) senilai $400 juta dari National Bank of Abu Dhabi (NBAD) dan Dubai Islamic Bank PJSC (DIB). Fasilitas itu bertujuan untuk menjembatani rencana penerbitan sukuk global GIAA tahun ini senilai $500 juta.

- Maskapai berbiaya murah (low cost carrier/LCC) Citilink Indonesia menargetkan dapat meraup pendapatan berkisar $550-600 juta tahun ini atau naik 42 persen dari realisasi tahun 2014. Anak usaha PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) tersebut juga memperkirakan dapat mengangkut 11,2 juta penumpang tahun ini atau naik dari tahun lalu yang sebanyak 8,5 juta penumpang.

- Anak usaha PT Astra International Tbk (ASII), PT Astratel Nusantara, menyiapkan dana ekspansi yang berasal dari kas internal sebesar Rp1,6 triliun tahun ini atau meningkat 45 persen dari tahun lalu yang akan digunakan untuk membiayai konstruksi tol Mojokerto-Kertosono, pengembangan tol Tangerang-Merak, dan Pelabuhan Eastkal.

- PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA) melalui anak usahanya PT Banten West Java Tourism Development, menandatangani nota kesepahaman bersama tujuh investor -- tiga perusahaan lokal dan empat perusahaan asing -- untuk mengembangkan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata Tanjung Lesung, Banten. Salah satunya KIJA akan bekerjasama dengan PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) dalam pembentukan digital world. (np)