BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

MARKET FLASH: SRIL Bangun Pabrik $245 Juta;HMSP akan Tambah Saham Publik Jd 5,7%

16 Februari 2015
Tags:
MARKET FLASH: SRIL Bangun Pabrik $245 Juta;HMSP akan Tambah Saham Publik Jd 5,7%
Seorang karyawan melintas di ruangan Bursa Efek Indonesia - (ANTARA FOTO/Fiqih Arfani)

BBTN membidik rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) pada tahun ini turun hingga 3%

Bareksa.com - Berikut market issue yang kami peroleh dari koran hari ini:

- PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) berencana membangun pabrik baru di Sukoharjo yang nilai investasinya mencapai $245 juta. Alokasi belanja modal untuk proyek ini sudah dimulai sejak 2014. Pabrik yang diharapkan beroperasi pada 2016 ini akan menambah produksi garmen naik menjadi 30,8 juta potong per tahun (120 persen dari 14 juta potong per tahun).

- PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) harus menambah jumlah saham yang beredar di publik (free float) minimal 5,68 persen tahun ini dengan nilai penambahan ditaksir lebih dari $1 miliar, untuk memenuhi peraturan bursa soal batas minimal free float sebesar 7,5 persen. Saat ini, free float HMSP hanya 1,28 persen dengan nilai kapitalisasi pasar sekitar Rp286 triliun.

Promo Terbaru di Bareksa

- PT Lautan Luas Tbk (LTLS) menyiapkan belanja modal Rp250 miliar yang akan digunakan untuk pengembangan beberapa proyek. LTLS tengah mempersiapkan pengembangan pabrik krimer di Mojokerto dan gudang terpadu di Semper, Tanjung Priok.

- PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) membidik rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) pada tahun ini turun hingga 3 persen yang ditopang oleh kenaikan outstanding pinjaman.

- PT Timah (Persero) Tbk (TINS) akan menghentikan penjualan timah di pasar spot hingga harga timah pulih untuk mengantisipasi bengkaknya kerugian. TINS akan kembali menjual timah di pasar spot jika harganya kembali ke level ideal, $20.000 per metrik ton, dimana akhir pekan lalu kontrak pengiriman timah tiga bulan di London Metal Exchange (LME) pada level $18.275 per metrik ton.

- PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk (PTPP) membidik proyek pemerintah dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sekitar Rp17,87 triliun (65 persen dari target kontrak baru Rp27,5 triliun) atau naik 25 persen dari pencapaian tahun lalu. Saat ini, PTPP tengah mengantongi kontrak proyek bendungan di Sulawesi.

- Sementara perusahaan konstruksi lainnya PT Adhi Karya (Persero) Tbk saat ini telah menggenggam proyek baru Rp192 miliar atau 1,26 persen dari target perolehan kontrak baru tahun ini Rp15,2 triliun.

- Perusahaan maskapai PT Indonesia Transport & Infrastructure Tbk (IATA) menargetkan kontribusi pendapatan bisnis maskapai 60 persen terhadap total pendapatannya tahun ini dengan mengandalkan bisnis penyewaan jet privat. IATA menganggarkan belanja modal $10 juta untuk memberli satu pesawat jet dari perusahaan asal Brazil bernama Embraer.

- PT Inovisi Infacom Tbk (INVS) menunda penerbitan obligasi tukar (exchangeable bonds) senilai $70 juta karena berlanjutnya pelemahan harga jual batubara di pasar global dalam beberapa bulan terakhir. Rencananya, INVS akan menggunakan dan hasil emisi tersebut untuk mengakuisisi perusahaan batubara di Kalimantan.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.314,83

Up0,43%
Up3,55%
Up0,02%
Up5,95%
Up19,11%
-

Capital Fixed Income Fund

1.764,51

Up0,56%
Up3,41%
Up0,02%
Up7,20%
Up17,66%
Up42,85%

STAR Stable Income Fund

1.915,47

Up0,53%
Up2,89%
Up0,02%
Up6,23%
Up30,99%
Up60,26%

Syailendra Pendapatan Tetap Premium

1.758,34

Down- 0,10%
Up3,14%
Up0,01%
Up4,70%
Up19,30%
Up47,85%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.038,12

Up0,08%
Up2,01%
Up0,02%
Up2,91%
Down- 1,48%
-
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua