BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

MARKET FLASH:2015, PTBA Rampungkan Akuisisi Ignite;WIKA Incar Pembangkit Listrik

16 Januari 2015
Tags:
MARKET FLASH:2015, PTBA Rampungkan Akuisisi Ignite;WIKA Incar Pembangkit Listrik
Produksi Batubara Bukit Asam (Company)

Bank Indonesia memperkirakan defisit neraca berjalan pada 2015 berada di level 3,02 persen dari PDB

Bareksa.com - Berikut market issue yang kami peroleh hari ini:

- Bank Indonesia memperkirakan defisit neraca berjalan pada 2015 berada di level 3,02 persen dari produk domestik bruto (PDB). Salah satu faktor yang mendasari perkiraan tersebut adalah penurunan harga minyak dunia.

- PT Bukit Asam Tbk (PTBA) berniat menyelesaikan akuisisi 95 persen saham perusahaan tambang pada kuartal I-2015 dan mengakuisisi 20-30 persen saham Ignite Energy Resources Ltd tahun ini.

Promo Terbaru di Bareksa

- PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) akan menuntaskan penjualan 52,94 persen saham China Minzhong Food Corporation Ltd pada bulan Juni ini. Nilai divestasi tersebut diperkirakan mencapai Sin$416,5 juta (Rp3,9 triliun).

- PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) mengincar kepemilikan proyek pembangkit listrik berkapasitas 2x600 megawatt yang ditaksir bernilai $1,4-1,8 miliar di Palembang sebesar 5-10 persen. Perusahaan asal Jepang, Mitsubishi Corporation diperkirakan juga ikut dalam konsorsium proyek tersebut.

- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) menargetkan volume transaksi bisnis penitipan dengan pengelolaan (trust) sebesar $5 miliar tahun ini menyusul penambahan kontrak dari nasabah Kontraktor Kontrak Kerja Sama (K3S) di sektor minyak dan gas.

- PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) akan meluncurkan kawasan industri seluas 300 hektar di Karawang dan mengincar pertumbuhan pendapatan 15-20 persen menjadi Rp5,63-5,88 triliun pada tahun ini.

- Emiten properti PT Perdana Gapura Prima Tbk (GPRA) mempersiapkan rencana rights issue pada akhir semester pertama tahun ini dengan target perolehan dana Rp300 miliar untuk mengakuisisi tiga perusahaan yang bergerak di sektor properti.

- Beberapa emiten yang rentan terkena imbas depresiasi rupiah lebih memilih menerapkan strategi natural hedging melalui peningkatan kontribusi ekspor, seperti emiten keramik PT Mulia Industrindo Tbk (MLIA), emiten kosmetik PT Mandom Indonesia Tbk (TCID), dan emiten yang bergerak di bidang penjualan kertas PT Fajar Surya Wisesa Tbk (FASW).

- PT Greenwood Sejahtera Tbk (GWSA) terpaksa membatalkan pengerjaan proyek baru di Surabaya dan Jakarta pada tahun ini karena perolehan dana dari penerbitan obligasi tidak sesuai dengan target. Dari rencana penawaran umum berkelanjutan I tahap I 2014 dengan jumlah pokok Rp500 miliar pada awal tahun ini, GWSA hanya memperoleh Rp72 miliar dengan kupon 14,25 persen per tahun.

- PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) tengah menjajaki beberapa aksi korporasi, salah satunya rights issue, untuk mengakuisisi sejumlah menara telekomunikasi.

- PT Bank Permata Tbk (BNLI) berencana meraih dana segar lebih dari Rp1 triliun dengan menjajaki dua opsi, obligasi atau pinjaman subordinasi dan rights issue, untuk memperkuat modal.

- Perusahaan penyedia jasa pariwisata PT Panorama Sentrawisata Tbk (PANR) menyiapkan dana $15 juta (Rp188 miliar) untuk mengakuisisi hotel bintang tiga tahun ini. (np)

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.313,18

Up0,15%
Up3,81%
Up0,02%
Up5,82%
Up18,30%
-

Capital Fixed Income Fund

1.766,42

Up0,60%
Up3,41%
Up0,02%
Up7,32%
Up17,24%
Up43,22%

STAR Stable Income Fund

1.917,41

Up0,56%
Up2,94%
Up0,02%
Up6,33%
Up30,71%
Up60,33%

Syailendra Pendapatan Tetap Premium

1.753

Down- 0,46%
Up3,74%
Up0,01%
Up4,38%
Up18,76%
Up47,23%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.035,73

Down- 0,22%
Up1,77%
Up0,01%
Up2,68%
Down- 2,15%
-
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua