Situasi Politik Memanas, Tekan Rupiah; Sentimen Positif Bagi Sektor Tambang
Pelemahan rupiah memicu peningkatan volume ekspor tambang
Pelemahan rupiah memicu peningkatan volume ekspor tambang
Bareksa.com - Memanasnya suhu politik diperkirakan akan berimbas pada pergerakan pasar keuangan hari ini.
Ekonom Samuel Sekuritas Rangga Cipta mengatakan situasi politik yang kembali memanas dengan lahirnya kubu pimpinan tandingan di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menjadi sentimen negatif bagi pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. "Situasi tersebut mengakibatkan fungsi legislatif tidak maksimal sehingga bisa menghambat pelaksanaan kebijakan oleh eksekutif."
Hingga jam 10.31 wib, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami kenaikan sebesar 0,24 persen menjadi 5.070,74 didorong peningkatan sektor pertambangan dan perbankan memimpin penguatan masing-masin sebesar 0,56 persen dan 0,51 persen. Sektor pertambangan naik imbas dari pelemahan rupiah serta membaiknya kinerja keuangan per September 2014.
Promo Terbaru di Bareksa
Selain itu, kembali naiknya dollar index hingga diatas level 86 dini hari tadi diperkirakan akan ikut memicu pelemahan rupiah. Menurut Rangga, dollar index menguat setelah data gross domestic product (GDP) AS kuartal 3 tahun 2014 diumumkan sebesar 3,5 persen secara year-on-year atau lebih tinggi dibandingkan ekspektasi semula yang 3 persen year-on-year.
"Meski pertumbuhan GDP melambat dari angka kuartal 2 sebelumnya yang 4,6 persen year-on-year, namun lebih baik dari perkiraan," kata Rangga.
Dollar index juga mendapatkan momentum untuk menguat akibat Consumer confidence Zona Euro yang masih bertahan di minus 11. Menurut Rangga, pelaku pasar akan menanti data tingkat pengangguran serta inflasi Zona Euro, sore ini. "Keduanya diperkirakan akan stabil," ujar dia.
Pada perdagangan kemarin, rupiah di pasar spot ditutup melemah terbatas 0,46 persen dibandingkan hari sebelumnya menjadi Rp12.139 per dolar Amerika. Kurs tengah rupiah di Bank Indonesia melemah menjadi Rp12.165 per dolar.
Sementara itu pada erdagangan saham, sektor industri alat berat (misc. industry) mengalami koreksi sebesar 0,25 persen pagi ini didorong koreksi pada saham PT Astra International Tbk (ASII) seiring perlambatan pendapatan dan juga laba bersih. Laba Astra International pada 9 bulan pertama tahun ini hanya naik tipis 7,6 persen karena pertumbuhan pendapatan juga hanya 6 persen. (np)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah | 1.311,31 | - 0,02% | 3,54% | 0,02% | 5,67% | 18,13% | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.766,74 | 0,56% | 3,41% | 0,02% | 7,34% | 17,26% | 43,41% |
STAR Stable Income Fund | 1.917,73 | 0,52% | 2,95% | 0,02% | 6,35% | 30,73% | 60,39% |
Syailendra Pendapatan Tetap Premium | 1.750,18 | - 0,68% | 3,54% | 0,01% | 4,21% | 18,57% | 46,98% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.034,18 | - 0,40% | 1,62% | 0,01% | 2,52% | - 2,29% | - |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.