Bareksa.com - Pasar obligasi hari ini bergerak mixed. SUN benchmark 5 tahun (FR0069) dan 20 tahun (FR0068) mengalami kenaikan harga sedangkan SUN benchmark 10 tahun (FR0070) dan 15 tahun (FR0071) mengalami penurunan harga.

FR0068 mengalami peningkatan tertinggi, yakni 28 bps ke harga 99,47 persen dengan yield SUN 8,375 persen (Maret 2034) turun 3 bps ke 8,43 persen dari harga kemarin yang berada pada level 8,46 persen.

Sementara SUN benchmark 10 tahun mengalami penurunan harga yang cukup dalam, yakni 38 bps ke harga 102,29 persen dibandingkan kemarin yang berada pada harga 102,67 persen. Yield SUN 8,375 persen (Maret 2024) naik 6 bps ke level 8,02 persen.

Nilai tukar rupiah terhadap dolar sore ini kembali menguat ke Rp11.992-12.012 per dolar Amerika setelah tadi pagi menyentuh level Rp12.000 per dolar Amerika.

"Sore ini rupiah kembali menguat. Tadi pagi setelah opening, rupiah sempat melemah ke level Rp12.023 per dolar Amerika," kata salah seorang currency dealer kepada Bareksa.com.

Saat ini, pelaku pasar sedang menunggu hasil kabinet yang akan dibentuk oleh Presiden Joko Widodo. Hal ini mendorong spekulasi yang dilakukan oleh investor lokal di pasar keuangan.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sejak pagi tadi masih bergerak sideways, namun pergerakan IHSG hari ini menguat 44,98 poin ke level 5.074,32 dibandingkan penutupan kemarin yang berada di level 5.029,34.

Nilai transaksi hari ini tidak jauh berbeda dengan kemarin, yakni sebesar Rp4,4 triliun. Investor asing melakukan aksi beli dengan total pembelian bersih senilai Rp142 miliar setelah kemarin melakukan aksi jual.

Indeks seluruh sektor mengalami peningkatan. Penguatan tertinggi dibukukan oleh sektor pertambangan sebesar 2,13 persen. (np)