BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

Bahana: Situasi Politik Membaik, Target Rupiah 2015 Rp11.700/$

23 Oktober 2014
Tags:
Bahana: Situasi Politik Membaik, Target Rupiah 2015 Rp11.700/$
Petugas menunjukkan uang rupiah pecahan Rp100 ribu di gerai BNI Syariah, Kuningan, Jakarta (Antara Foto/Yudhi Mahatma)

Penguatan rupiah tidak signifikan ke level Rp11.000/$ mewaspadai masalah defisit transaksi berjalan

Bareksa.com - PT Bahana Securities dalam acara "Market Outlook 2015" hari ini, menargetkan hingga akhir tahun nilai tukar rupiah menguat mencapai Rp11.900 per dolar Amerika dan untuk tahun depan diperkirakan mencapai Rp11.700 per dolar Amerika dengan asumsi situasi politik era Pemerintahan Jokowi-JK membaik serta adanya kenaikan suku bunga acuan BI Rate.

Mengapa tahun depan penguatannya tidak sampai ke level Rp11.000 per dolar Amerika?

Harry Su, Head of Research PT Bahana Securities melihat masih ada beberapa risiko yang dihadapi Pemerintah tahun depan, diantaranya masalah defisit transaksi berjalan serta rencana Bank Sentral Amerika untuk menaikkan suku bunga acuan Fed Rate yang dapat memicu dana investor asing keluar dari Indonesia (outflow).

Promo Terbaru di Bareksa

Transaksi berjalan tahun depan masih akan mengalami defisit karena 60 persen ekspor Indonesia berasal dari komoditas, sementara harga barang komoditas terus mengalami tekanan.

Secara year-to-date, harga batubara dan minyak kelapa sawit masing-masing sudah turun 25 persen dan 14,1 persen. Sedangkan impor minyak mentah kita masih bertahan di level yang tinggi yakni USD3,5-4 miliar per bulan.

Defisit transaksi berjalan jika tidak segera diatasi Pemerintah maka akan berdampak pada pelemahan nilai tukar rupiah yang akhirnya mempengaruhi harga saham.

Di dalam analisis sensitivitas Bahana Securities berasumsi setiap pelemahan nilai tukar rupiah sebesar 1 persen berakibat pada penurunan laba bersih per saham emiten secara keseluruhan sebesar 1,1 persen.

"Tahun depan, Bahana menargetkan pertumbuhan EPS mencapai 11,6 persen," tambah Harry Su.

Saham yang paling berpengaruh atas pelemahan rupiah adalah saham perusahaan telekomunikasi PT Indosat Tbk (ISAT), karena memiliki hutang dalam dolar yang tinggi. Selain itu juga tekanan akan mempengaruhi beberapa perusahaan ritel dan farmasi karena bahan baku berasal dari impor diantaranya PT Supra Boga Lestari Tbk (RANC), PT Mitra Adi Perkasa Tbk (MAPI) dan PT Kimia Farma Tbk (KAEF). (np)

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.311,79

Up0,68%
Up3,10%
Up0,02%
Up6,29%
Up20,00%
-

Capital Fixed Income Fund

1.757,84

Up0,53%
Up3,44%
Up0,02%
Up7,40%
Up18,25%
Up43,13%

STAR Stable Income Fund

1.908,88

Up0,50%
Up2,87%
Up0,01%
Up6,27%
Up31,65%
Up59,98%

Syailendra Pendapatan Tetap Premium

1.762,89

Up0,50%
Up2,81%
Up0,01%
Up5,44%
Up20,06%
Up48,78%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.038,34

Up0,52%
Up2,03%
Up0,02%
Up2,02%
Down- 2,73%
-
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua