Bareksa.com - Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Maruarar Sirait mengungkapkan keyakinannya kepada pers bahwa koalisi di parlemen yang dipimpin partainya segera akan menguasai kursi mayoritas. Dia juga menyatakan sebagai pemenang pemilu, PDIP akan memenangkan pemilihan Ketua dan Wakil Ketua DPR RI yang akan dilangsungkan dalam waktu dekat.

Pernyataan ini dirilis Maruarar di tengah-tengah merebaknya kabar segera akan merapatnya Partai Demokrat ke koalisi partai-partai pendukung presiden terpilih Joko Widodo.

"Dalam waktu beberapa jam ini akan ada komunikasi yang sangat dinamis, dan juga kita doakan akan terjadi perubahan konstelasi politik di Indonesia yang berdasarkan platform saling menghargai," ujar Maruarar kepada wartawan di Gedung DPR RI, Rabu 1 Oktober 2014. (NP)

"Semua dinamis, proses sedang berlangsung untuk posisi Demokrat akan bergabung ke mana," kata Andi Timo Pangerang, politisi Partai Demokrat, menjawab pertanyaan Bareksa.com soal ini.

Ahmad Mubarok, politisi Partai Demokrat yang lain, menambahkan sebetulnya SBY, sebagai Ketua Umum Partai Demokrat, sudah memberikan sinyal positif kepada PDIP dan tinggal menunggu respons dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

"Kuncinya di tangan Megawati. Jika PDIP merespons sinyal dari Pak SBY, persoalan pilkada langsung sebetulnya bisa diatasi. PDIP tidak boleh hanya menunggu hasil. Kalau tidak, akan direspons lebih dahulu oleh Koalisi Merah Putih," kata Ahmad saat dihubungi via telepon oleh analis Bareksa.com.

Penjelasan Mubarok sejalan dengan penuturan seorang teman dekat Edhie Baskoro Yudhoyono, Sekjen Partai Demokrat dan putra SBY. "Tadi jam 13.00 WIB Ibas (nama panggilan Edhie Baskoro) memang sudah salaman dengan Puan Maharani (puteri Megawati)," katanya.

Kesepakatan umum untuk berkoalisi sudah dicapai. Hanya saja, kata politisi itu, sebetulnya masih ada yang mengganjal. Itu adalah kesepakatan pembagian kursi kabinet. Demokrat meminta empat posisi.

"Sampai sekarang belum ada jawaban yang jelas dari Bu Mega. Soal ini kami tidak jelas harus bicara sama siapa. Bu Mega tidak bisa ditemui. Tanya Pak Jokowi, katanya terserah Bu Mega," dia mengeluh.

Seorang politisi PDIP mengungkapkan hal yang sama. "Semua diperintahkan stand by sore dan malam ini," kata dia, soal koalisi dengan Demokrat itu. Adapun mengenai pembagian kursi kabinet, dia mengatakan, "Kalau satu kursi sudah pasti dikasih, tapi kalau empat tidak mungkin."

***

Rangga Cipta, ekonom PT Samuel Sekuritas Indonesia, menilai positif jika koalisi partai pendukung pemerintahan Jokowi-JK berhasil menggalang suara mayoritas di parlemen. "Nilai tukar rupiah akan kembali berada di bawah level Rp12.000 per dolar Amerika," katanya, hakulyakin.

Hingga sore ini nilai tukar rupiah kembali melemah ke level Rp12.168 per dolar Amerika, dibandingkan kemarin yang Rp12.117.

Rangga menyatakan dukungan di parlemen dibutuhkan karena berbagai kebijakan ekonomi untuk mengubah kondisi fundamental perekonomian Indonesia yang memburuk saat ini membutuhkan basis hukum. Jika undang-undang yang ada saat ini tidak bisa mendukung program-program reformasi ekonomi Jokowi-JK, maka perlu ditetapkan UU baru di parlemen. "Jika koalisi Jokowi semakin kuat, sentimen investor harusnya membaik," dia menambahkan. (Laporan: Ni Putu Kurnia Sari, Nurul Fauziyah, Suhendra, editing: kd)