Bareksa.com - Revisi peraturan OJK terkait reksadana kontrak investasi kolektif (KIK) penyertaan terbatas (RDPT), nomor IV. C. 5 akan terbit pada Desember mendatang dan setelah terbit, OJK akan membubarkan RDPT jenis efek dan akan memberikan waktu transisi bagi manajer investasi untuk menyelesaikan RDPT efek jika keputusannya dibubarkan atau menunggu hingga jatuh tempo RDPT selesai.

"RDPT akan kami kembalikan ke khittah-nya, yaitu untuk proyek atau sektor riil. Apabila ada yang ingin membuat reksadana dengan aset dasar efek, harus memilih reksadana biasa open end dan jangan dicampur," kata Noor Rachman, Deputi Komisioner Pengawas Pasar Modal II OJK seperti dilansir pada Kontan online.

Total dana kelolaan reksadana penyertaan terbatas, baik RDPT efek dan sektor riil sekitar Rp79 triliun. Dan saat ini OJK juga sedang memproses Rp1 triliun k RDPT untuk RDPT baru.

Dari nilai tersebut porsi RDPT efek cukup besar yakni senilai Rp31 triliun dimana mayoritas berbasis obligasi dan dimiliki oleh asuransi maupun dana pensiun. (NP)