Bareksa.com - Diluar prediksi, nilai tukar rupiah hari ini justru melemah terhadap dolar Amerika dimana rupiah ditutup pada level Rp11.741 per dolar Amerika atau melemah sekitar 38 poin dibandingkan pembukaan Rp11.703 per dolar Amerika.

"Hari ini rupiah melemah dan bergerak di kisaran Rp11.712-11.747 per dolar Amerika," kata salah seorang currency broker perusahaan forex.

Pelemahan terjadi karena investor masih wait & see terhadap hasil kabinet bentukan Jokowi-JK.

Perdagangan obligasi hari ini juga cukup sepi. Obligasi bertenor 10 tahun (FR0070) mengalami peningkatan 16 bps menjadi 101,79 persen dimana benchmark yang lain mengalami penurunan harga.

"Kalau di perusahaan kami, yang cukup ramai diperdagangkan obligasi tenor 20 tahun (FR0068) dengan volume transaksi sekitar Rp50 miliar. Namun, itu termasuk sepi," ungkap Januar, Fixed Income Broker PT Global Money Broker kepada Bareksa.com.

Sebaliknya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga mengalami peningkatan sebesar 23,968 poin ke level 5.201,586. Tadi pagi, IHSG dibuka menguat ke level 5.179,332 yang sebelumnya 5.177,62.

Sektor yang mengalami penguatan tertinggi adalah sektor perkebunan dengan peningkatan sebesar 1,342 persen dan sektor aneka industri sebesar 1,089 persen. Dikala penguatan harga indeks lain, sektor pertambangan mengalami penurunan 0,026 persen.