BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

Benarkah Saham Ritel & Konsumsi Selalu Kasih THR di Bulan Puasa? Ini Datanya

30 Mei 2016
Tags:
Benarkah Saham Ritel & Konsumsi Selalu Kasih THR di Bulan Puasa? Ini Datanya
Produk mie instan Indomie milik PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) di salah satu supermarket - (Company)

Sektor barang konsumsi mencatat 8 kali kenaikan selama bulan puasa dalam 10 tahun terakhir

Bareksa.com - Bulan Ramadhan merupakan periode yang ditunggu umat Islam karena dipercaya membawa berkah hingga Hari Raya Idul Fitri datang. Selain berkah pahala untuk kehidupan akhirat bagi penganutnya, ternyata bulan kesembilan dalam penanggalan Islam tersebut juga mendatangkan cuan bagi pelaku pasar modal.

Lantas saham-saham apa saja yang berpotensi mendatangkan Tunjangan Hari Raya (THR) bagi investor? Berikut hasil penelusuran Bareksa.

Dua minggu sebelum lebaran, pola konsumsi masyarakat Indonesia naik karena para pekerja memperoleh bonus tambahan berupa THR. Naiknya konsumsi ini menyeret kenaikan penjualan sejumlah emiten ritel dan barang konsumsi selama bulan itu. (Baca juga: THR Dan Great Sale Dorong Pertumbuhan Ekonomi?)

Promo Terbaru di Bareksa

Hal ini turut tercermin dari perilaku pergerakan harga saham. Selama bulan puasa Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dalam 10 tahun terakhir tercatat mengalami kenaikan sebanyak 7 kali. Hanya 3 kali IHSG mengalami pelemahan di bulan puasa yaitu pada tahun 2008, 2011 dan 2015.

Jika diperhatikan, tahun-tahun IHSG mengalami pelemahan itu terjadi di saat kondisi ekonomi sedang krisis dan mata uang rupiah mengalami pelemahan.

Menelaah data lebih mendalam, ternyata kenaikannya didorong oleh sektor konsumsi dan perdagangan ritel. Saham-saham berkapitalisasi besar yang sangat mempengaruhi IHSG diantaranya saham produsen mi instan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), dan produsen makanan ringan PT Mayora Indah Tbk (MYOR). Adapun emiten berbobot besar di sektor ritel seperti PT Matahari Department Store Tbk (LPPF), PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) dan PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA).

Tetapi yang menarik dalam memberikan imbal hasil, sektor perdagangan mengalami kenaikan lebih tinggi di bulan puasa dibandingkan dengan sektor perdagangan. Dengan mengabaikan kejadian di saat kondisi ekonomi krisis yang memberi kinerja negatif, dalam 10 tahun terakhir rata-rata harga saham sektor perdagangan melesat 5,7 persen selama bulan puasa dibanding bulan sebelumnya. Sementara itu, sektor konsumer hanya naik 4,5 persen.

Bagi perusahaan ritel, penjualan selama bulan puasa itu efeknya sangat signifikan. Matahari Department Store mengatakan penjualan selama enam pekan mendekati hari raya bisa berkontribusi sepertiga dari penjualan kotor perusahaan sepanjang tahun itu.

"Lebaran sangat penting, kami perkirakan selama 6 pekan, penjualan bisa lebih dari 30 persen total penjualan tahunan," ujar Richard Gibson, Chief Financial Officer LPPF dalam paparan publik 26 Mei 2016.

Grafik: Pergerakan IHSG, Indeks Emiten Barang Konsumsi dan Ritel selama bulan puasa di tahun 2006-2015

Illustration

Sumber: Bareksa.com

Lonjakan penjualan perusahaan ritel ini yang mendasari pola pergerakan sahamnya, berbeda dengan penjualan dari perusahaan konsumsi yang juga turut naik tetapi tidak terlalu signifikan. Namun pergerakan sektor barang konsumsi relatif lebih stabil dibanding sektor ritel.

Dalam periode yang sama, sektor barang konsumsi mengalami kenaikan hingga 8 kali. Di saat krisis pun rata-rata penurunan harga saham konsumsi jauh lebih kecil dibanding sektor ritel. Hal ini menunjukkan sektor barang konsumsi lebih tahan (defensive) terhadap gejolak yang menghantam pasar. (np)

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.314,36

Up0,41%
Up3,60%
Up0,02%
Up5,91%
Up19,01%
-

Capital Fixed Income Fund

1.764,83

Up0,56%
Up3,41%
Up0,02%
Up7,22%
Up17,48%
Up42,87%

STAR Stable Income Fund

1.915,81

Up0,53%
Up2,89%
Up0,02%
Up6,25%
Up30,81%
Up60,29%

Syailendra Pendapatan Tetap Premium

1.757

Down- 0,19%
Up3,05%
Up0,01%
Up4,62%
Up19,15%
Up47,74%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.038,38

Up0,12%
Up2,03%
Up0,02%
Up2,94%
Down- 1,75%
-
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua