BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

Sebelum Akhir Tahun GIAA Akan Terbitkan Global Bond $500 Juta

04 Agustus 2015
Tags:
Sebelum Akhir Tahun GIAA Akan Terbitkan Global Bond $500 Juta
Petugas berjaga di samping Pesawat Boeing 777-300ER Garuda Indonesia yang baru tiba di Hanggar 3 Garuda Maintenance Facitilities (GMF), Tangerang, Banten, Jumat (19/6). ANTARA FOTO/Lucky R

Debt to Equity Ratio Garuda saat ini sudah dalam tingkat yang memprihatinkan.

Bareksa.com - PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) kembali berencana menerbitkan global bond. Maskapai penerbangan pelat merah ini akan menggunakan bond tersebut untuk modal perseroan hingga tiga tahun ke depan.

"Saya harus dapat bond baru di akhir tahun. Kebutuhan kami sekitar $500 juta dalam tiga tahun ke depan," katanya.

Namun Arif mengutarakan hingga saat ini manajemen belum memutuskan jenis bond yang akan diterbitkan. Namun ia memastikan Debt to Equity Ratio (DER) tidak boleh naik.

Promo Terbaru di Bareksa

"Oleh karena itu kami menggunakan istilah refinancing dan reprofiling," katanya.

Menurut dia, hal yang dilakukan perseroan ke depan bukan hanya memperpanjang jangka waktu utang, melainkan merubah profil utang tersebut. Nantinya utang perseroan akan dilarikan ke sukuk atau bond lainnya.

Untuk menunjang hal tersebut, GIAA akan melakukan hedging hingga kurs rupiah Rp15 ribu. Ini, menurut Arif, agar para investor merasa lebih yakin dengan Garuda yang merasa aman menanamkan modal mereka.

Menurut dia, investor juga harus yakin walaupun dalam kondisi ekonomi yang sedang turbulance saat ini garuda bisa beroperasi dengan baik.

"Jadi kami harus bisa melakukan sesuatu yang positif, di luar keuntungan atas harga avtur kita juga harus melakukan sesuatu agar market share kami naik dan juga jumlah traffic naik.

Arif mengatakan GIAA berusaha untuk memotong pengeluaran tanpa mengurangi kualitas. Salah satu yang dibenahi adalah penginapan di Bali sebanyak 120 kamar dalam satu malam. Perseroan akhirnya menggunakan mess untuk cabin crew dengan 400 kamar.

DER GIAA hingga saat ini sudah cukup besar. Per kuartal I-2015, rasio utang terhadap modal (debt to equity ratio/DER) Garuda sudah mencapai 1,5 kali. Angka ini lebih tinggi dari periode yang sama tahun lalu sebesar 1,1 kali. Jika ditambah utang $4,5 miliar ini, maka rasio utang GIAA bakal membengkak sampai 6,65 kali.

Grafik: DER Garuda Setelah Utang $4,5 Miliar
Illustration
Sumber: Laporan Keuangan diolah Bareksa.com

Namun Arief mengatakan tidak boleh ada kenaikan DER dengan global bond yang akan mereka terbitkan. Menurut data CSI Market.com, rata-rata rasio DER perusahaan penerbangan di Amerika hanya empat kali.

Jika Arif tidak berhasil menjaga DER maka perusahaan burung besi pelat merah ini akan mencapai enam kali dan kesehatan keuangan perseroan akan berkurang. Pasalnya struktur modal jauh berkurang dan akan membebani keuangan Garuda.

Padahal Garuda pada 2007 sudah melakukan restrukturisasi keuangan untuk membuat DER mereka turun dari 4,97 kali menjadi 1,2 kali pada 2010. Lalu Garuda melakukan pencatatan saham perdana (Initial Public Offering/IPO) pada 2011 dan berhasil meraih dana segar Rp4,7 triliun

Setelah IPO, rasio DER menurun drastis hingga 0,5 kali. IPO ini juga berhasil mendorong pertumbuhan laba 2011 dan 2012 masing-masing 12 persen dan 74 persen.

Grafik: Pertumbuhan DER Garuda
Illustration
Sumber: Laporan Keuangan diolah Bareksa.com

Sayangnya, gunungan utang kembali menggerus laba Garuda. Pada 2013, Garuda harus membayar beban bunga $59 juta dari total utang sebesar $1 miliar. Padahal, saat itu Garuda sedang dibelit rugi operasional sebesar $165 juta.

Kondisi menjadi makin parah pada 2014 ketika rugi operasional persero membengkak menjadi $298 juta dan beban keuangan naik menjadi $73 juta. Padahal rasio DER Garuda masih di bawah level 2 kali.

Pada 2014 tercatat DER Garuda sebesar 1,27 kali hampir menyentuh nilai DER sebelum IPO 1,29 kali. Merangkaknya utang membuat perusahaan tidak kuasa membendung kerugian bersih sebesar $373 juta pada akhir 2014.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.311,79

Up0,68%
Up3,10%
Up0,02%
Up6,29%
Up20,00%
-

Capital Fixed Income Fund

1.757,84

Up0,53%
Up3,44%
Up0,02%
Up7,40%
Up18,25%
Up43,13%

STAR Stable Income Fund

1.908,88

Up0,50%
Up2,87%
Up0,01%
Up6,27%
Up31,65%
Up59,98%

Syailendra Pendapatan Tetap Premium

1.762,89

Up0,50%
Up2,81%
Up0,01%
Up5,44%
Up20,06%
Up48,78%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.038,34

Up0,52%
Up2,03%
Up0,02%
Up2,02%
Down- 2,73%
-
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua