BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

PDB Kuartal II Diperkirakan Melambat, Sentuh Terendah 6 Tahun

03 Agustus 2015
Tags:
PDB Kuartal II Diperkirakan Melambat, Sentuh Terendah 6 Tahun
Pembangunan konstruksi gedung bertingkat di kawasan Sawah Besar, Jakarta Pusat, Senin (27/4). Chief Economist BRI Anggito Abimanyu mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal I-2015 diperkirakan akan melambat hanya di level 4,9 persen sampai 5 persen atau terendah dalam lima tahun terakhir. ANTARA FOTO/Prasetyo Utomo/Asf/Spt/15.

Pengumuman resmi akan dikeluarkan BI pada 5 Agustus 2015

Bareksa.com - Pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan melambat pada kuartal kedua tahun ini, hingga menyentuh level terendah dalam enam tahun. Padahal, pemerintah sudah berjanji untuk mendorong ekonomi setelah perlambatan yang terjadi pada kuartal pertama tahun ini.

Sepanjang Januari hingga Juni, pemerintahan Presiden Joko Widodo hanya merealisasikan 10 persen dari dana yang dianggarkan untuk investasi. Sementara belanja pemerintah juga baru keluar 40 persen dari yang ditargetkan dalam APBNP 2015. Angka perdagangan juga terlihat kurang memuaskan, karena ekspor dan impor turun selama delapan bulan berturut-turut hingga Juni.

"Indikator frekuensi tinggi - termasuk pertumbuhan kredit, penjualan kendaraan, realisasi anggaran pemerintah dan perdagangan - memberi sinyal pelemahan aktivitas ekonomi hampir di segala sektor," ujar Ekonom Bank of America Merril Lynch Chua Hak Bin seperti dikutip Reuters 3 Agustus 2015.

Promo Terbaru di Bareksa

Pengumuman resmi pertumbuhan ekonomi yang terlihat dari Produk Domestik Bruto (PDB) akan dikeluarkan oleh Bank Indonesia pada Rabu, 5 Agustus 2015.

Berdasarkan polling Reuters terhadap 22 analis, median perkiraan pertumbuhan ekonomi hanya 4,61 persen pada kuartal ini. Angka tersebut turun dibanding 4,71 persen pertumbuhan pada Januari - Maret 2015.

Ekonomi yang belum juga terdongkrak dapat terlihat dari kinerja keuangan korporasi yang masih lemah. PT Astra International Tbk (ASII), PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) dan PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) menunjukkan kinerja yang mengecewakan hingga kuartal kedua tahun ini.

Namun, titik terang terlihat pada investasi asing langsung (FDI). Data dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) pada kuartal kedua tahun ini menunjukkan investasi asing, di luar bank serta sektor migas, secara tahunan mengalami peningkatan tercepat sejak 2013.

Aktivitas manufaktur terlihat masih lemah dan mengalami kontraksi selama 10 tahun berturut-turut hingga Juli, menurut survei Nikkei/Markit. Survei tersebut juga mengungkapkan bahwa jumlah pekerja di pabrik telah menurun dengan tingkat tercepat sejak survei mulai dilakukan pada 2011.

Sejumlah analis melihat bahwa perkiraan pertumbuhan ekonomi pada kuartal kedua mencerminkan keadaan setahun yang memang lambat. Median perkiraan para analis untuk pertumbuhan setahun penuh hanya 4,9 persen, menurut polling Reuters. Angka hasil polling tersebut lebih rendah dengan perkiraan 5,3 persen yang mereka lakukan pada April.

"Pertumbuhan PDB setahun penuh malah bisa lebih rendah bila kita tidak melihat perbaikan dalam percepatan belanja fiskal ke depan," ujar ekonom DBS Gundy Cahyadi, seperti dikutip Reuters.

Bank Indonesia juga mengatakan akan berhati-hati dalam menggunakan kebijakan penurunan suku bunga dalam mendorong pertumbuhan karena harus mempertimbangkan dampak terhadap nilai tukar, inflasi dan ekspektasi suku bunga AS akan naik.

Sebelumnya, salah satu petinggi BI mengatakan memiliki ruang untuk memangkas suku bunga, yang masih dipertahankan di 7,5 persen sejak Februari. Kebijakan itu akan dilakukan saat Federal Reserves mengakhiri ketidakpastian di pasar global dengan menaikkan suku bunga.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.311,31

Down- 0,02%
Up3,54%
Up0,02%
Up5,67%
Up18,13%
-

Capital Fixed Income Fund

1.766,74

Up0,56%
Up3,41%
Up0,02%
Up7,34%
Up17,26%
Up43,41%

STAR Stable Income Fund

1.917,73

Up0,52%
Up2,95%
Up0,02%
Up6,35%
Up30,73%
Up60,39%

Syailendra Pendapatan Tetap Premium

1.750,18

Down- 0,68%
Up3,54%
Up0,01%
Up4,21%
Up18,57%
Up46,98%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.034,18

Down- 0,40%
Up1,62%
Up0,01%
Up2,52%
Down- 2,29%
-
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua