BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

3 Cara Minimalisasi Risiko Investasi Reksa Dana

27 Mei 2015
Tags:
3 Cara Minimalisasi Risiko Investasi Reksa Dana
Reksadana

Risiko yang dimiliki instrumen reksa dana pun berbeda sesuai dengan jenisnya.

Bareksa.com - Setiap kali Anda akan berinvestasi pasti mengharapkan mendapatkan keuntungan. Akan tetapi jangan lupa memperhatikan faktor risiko yang kemungkinan harus ditanggung. Biasanya semakin besar imbal hasil (return) yang diperoleh, maka semakin besar pula risiko yang akan ditanggung. Dalam pasar modal, istilah ini dikenal dengan high risk, high return.

Besarnya keuntungan dan risiko setiap instrumen investasi berbeda-beda. Misalnya saja investasi pada saham Anda akan menanggung risiko yang sangat tinggi akibat fluktuasinya pergerakan harga saham. Namun, dari fluktuasi tersebut tentu saja Anda juga dapat memperoleh return yang sangat tinggi.

Menurut Tejasari Asad, seorang perencana keuangan yang juga direktur sekaligus founder Tatadana Consulting, risiko berinvestasi ada berbagai macam. Misalnya saja risiko penurunan nilai investasi, gagal bayar pada obligasi, risiko likuiditas, risiko hilang pada investasi emas, risiko modal habis saat berbisnis, dan risiko lainnya.

Promo Terbaru di Bareksa

Risiko pada instrumen reksa dana pun berbeda-beda, sesuai dengan jenisnya. Namun, secara umum reksa dana memiliki risiko sebagai berikut.

1. Risiko Penurunan Nilai

Risiko penurunan nilai adalah menurunnya nilai investasi akibat nilai aktiva bersih (NAB) per unit reksa dana turun. Biasanya yang memengaruhi penurunan NAB tersebut adalah perubahan makro ekonomi, adanya kebijakan pemerintah yang memengaruhi pasar sehingga membuat nilai efek yang masuk dalam portofolio reksa dana tersebut turun.

2. Risiko Likuiditas

Risiko likuiditas adalah risiko di mana Manajer Investasi tidak dapat dengan segera melunasi transaksi penjualan kembali (redemption) reksa dana dari pemegang unit saat sebagian besar pemegang unit reksa dana ingin menarik/mencairkan dananya (redemption) secara bersamaan.

3. Risiko Default

Risiko default terjadi apabila Manajer Investasi membeli obligasi milik emiten yang sedang kesulitan keuangan sehingga tidak dapat melunasi obligasi tersebut. Padahal kondisi emiten tersebut sebelumnya tergolong baik dan dapat melunasi obligasi tersebut.

Lalu bagaimana cara meminimalisasi risiko investasi tersebut?

Risiko investasi pada reksa dana, kata Teja, dapat diminimalkan dalam beberapa cara. Pertama, mengurangi jumlah investasi awal yang jumlahnya cukup besar dalam sekali transaksi menjadi nominal kecil yang diinvestasikan secara berkala.

Biasanya investor yang melakukan investasi awal dalam jumlah besar memiliki risiko lebih tinggi terhadap penurunan nilai investasi. Sebab bila di kemudian hari NAB turun, maka penurunan nilai investasinya secara nominal akan lebih tinggi dibandingkan dengan investor yang memiliki modal awal kecil. "Jika berinvestasi secara berkala dan ada penurunan nilai, maka penurunan nilainya hanya sebagian kecil dari nilai investasi secara keseluruhan."

Kedua, investor harus mengerti karakteristik dari setiap jenis reksa dana, sehingga mempermudah berinvestasi sesuai dengan kebutuhan dan tingkat risiko yang dapat diterimanya. Misalnya investasi pada reksa dana saham sebaiknya dilakukan untuk jangka panjang. Sebab bisa melakukan redemption dalam jangka pendek maka kemungkinan terkena risiko penurunan nilai akibat fluktuasi harga saham lebih tinggi.

Ketiga, membentuk diversifikasi. Maksudnya, berinvestasi pada beberapa jenis reksa dana dan tidak pada satu Manajer Investasi saja. Diversifikasi juga dapat dilakukan dengan berinvestasi pada instrumen lain, selain investasi pada reksa dana. Misalnya investasi emas, properti, deposito ataupun investasi lainnya.

***

Anda tertarik berinvestasi reksa dana, produk investasi resmi yang diawasi Otoritas Jasa Keuangan RI? Jika tertarik, silakan mendaftar menjadi nasabah marketplace reksa dana online terintegrasi Bareksa - Buana Capital dengan mengklik tautan ini.

Jika Anda ingin belajar dan mendalami investasi reksa dana, termasuk bagaimana menggunakan berbagai perangkat online untuk mengukur, membandingkan, dan memonitor reksa dana dengan return terbaik, silakan mengikuti workshop Bareksa Fund Academy online maupun offline. Untuk mendaftar klik tautan ini. GRATIS.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.314,83

Up0,43%
Up3,55%
Up0,02%
Up5,95%
Up19,11%
-

Capital Fixed Income Fund

1.764,51

Up0,56%
Up3,41%
Up0,02%
Up7,20%
Up17,66%
Up42,85%

STAR Stable Income Fund

1.915,47

Up0,53%
Up2,89%
Up0,02%
Up6,23%
Up30,99%
Up60,26%

Syailendra Pendapatan Tetap Premium

1.758,34

Down- 0,10%
Up3,14%
Up0,01%
Up4,70%
Up19,30%
Up47,85%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.038,12

Up0,08%
Up2,01%
Up0,02%
Up2,91%
Down- 1,48%
-
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua