Bareksa.com – Penghentian perdagangan sementara (suspensi) saham PT Waskita Karya Tbk (WSKT) menimbulkan tanda tanya di kalangan pelaku pasar. Pasalnya, penghentian perdagangan saham WSKT terjadi lantaran rencana Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB) yang akan diselenggarakan pada tanggal 10 Juni 2015 mendatang.

Pertanyaan muncul di kalangan pelaku pasar terkait suspensi saham WSKT karena jarak waktu antara RUPS-LB dengan tanggal penghentian perdagangan WSKT terbilang cukup panjang, sekitar 38 hari perdagangan bursa.

Terlebih di tengah kondisi pasar saham Indonesia yang mayoritas mengalami koreksi relatif besar. Dengan suspensi ini, saham WSKT hanya terkoreksi 3,64 persen menjadi Rp1.720 per saham dan terhindar dari penurunan yang lebih tajam.

Sebagai perbandingan, saham perusahaan konstruksi PT PP (Persero) Tbk (PTPP) dalam perdagangan kemarin, 28 April 2015 harganya anjlok 5,1 persen menjadi Rp3.815 per saham. Sedangkan saham pelat merah lainnya seperti PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) malah harga sahamnya turun 7,56 persen ke level Rp2.750 per lembarnya.

Kondisi ini dinilai oleh pelaku pasar sebagai usaha manajemen WSKT untuk menjaga agar harga saham pada right issue sesuai dengan rencana hasil konsultasi dengan DPR yakni sekitar Rp1.100-1.600 per saham. Karena biasanya harga yang digunakakan berpatokan pada harga rata-rata penutupan selama 90 hari.

WSKT yang merupakan BUMN tidak sefleksibel perusahaan swasta. Dalam BUMN range harga dan jumlah saham yang dikeluarkan harus memperoleh persetujuan dahulu dari DPR. (Baca juga: Ini Perkiraan Jumlah Saham Baru Yang Akan Diterbitkan WSKT, ADHI & ANTM)

Saat ini harga rata-rata saham WSKT 90 hari berdasar catatan Bareksa berada pada level Rp1.720 per saham.

Sumber: Bareksa.com

Sebetulnya tidak kali ini saja terjadi suspensi saham sebelum RUPSLB menentukan persetujuan untuk right issue.Berdasarkan catatan otoritas bursa kejadian serupa sebenarnya pernah terjadi pada saham PT Eagle High Plantations Tbk (BWPT) -- dahulu bernama BW Plantations Tbk. Otoritas bursa saat itu menghentikan perdagangan saham BWPT selama lima hari perdagangan sejak sesi I perdagangan tangggal 17 September 2014.

Saat itu, I Gede Nyoman Yetna selaku Kepala Divisi Penilaian Perusahaan BEI mengungkapkan keputusan penghentian perdagangan saham BWPT merujuk pada keterbukaan informasi BWPT perihal permohonan Persetujuan Penawaran Umum Terbatas I dan Rencana Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa.

Manajemen BWPT pun pada keterbukaan sebelumnya di tanggal 16 September 2014 mengungkapkan perusahaan akan mengadakan RUPS-LB pada tanggal 10 November 2014 atau terhitung sekitar 39 hari perdagangan bursa. (np)