Bareksa.com - Dalam menentukan pilihan reksa dana yang anda ingin beli, ada berbagai macam acuan ukuran yang dapat membantu agar pilihan reksa dana anda sesuai dengan karakter resiko pribadi anda.

Apakah anda merasa tergolong sebagai investor yang agresif, moderat, atau cenderung konservatif?

Ada satu acuan ukuran yang cocok untuk membantu memastikan anda tidak salah pilih, yaitu dengan cara mengelompokan reksa dana berdasarkan nilai beta. Bila anda tipe investor agresif, maka anda memilih dari kelompok reksa dana dengan nilai beta yang tinggi.

Beta merupakan ukuran volatilitas atau resiko sistematis dari suatu saham atau portofolio dibandingkan dengan volatilitas pasar secara keseluruhan.

Jika nilai beta lebih dari satu mengindikasikan bahwa nilai reksa dana tersebut bergerak dengan volatilitas yang lebih tinggi dari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Sementra beta kurang dari satu mengindikasikan nilai reksadana tersebut memiliki volatilitas lebih rendah daripada IHSG.

Contohnya, angka beta 1,1 berarti reksa dana tersebut volatilitasnya lebih besar 10 persen daripada IHSG. Jadi saat IHSG bergerak naik 1 persen, reksa dana tersebut diperkirakan akan naik sebesar 1,1 persen. Demikian juga sebaliknya saat IHSG turun.

Berikut ini adalah contoh perbandingan pergerakan reksa dana nilai beta lebih dari satu, dengan pergerakan IHSG.

Grafik Perbandingan Pergerakan NAB Reksa Dana Saham Beta Tinggi Dengan IHSG

sumber:bareksa.com

Dana Pratama Ekuitas (dengan beta sebesar 1,2) dari grafik diatas terbukti memiliki volatilitas lebih tinggi dibandingkan dengan IHSG. Rata-rata kenaikan maupun penurunan nilai NAB reksa dana ini lebih kuat dibandingkan dengan IHSG. Sabagai contoh, ketika Dana Pratama Ekuitas mampu naik 6,1 persen, IHSG hanya naik 2,8 pesen. Sebaliknya ketika Dana Pratama Ekuitas turun 2,4 persen IHSG hanya turun 1,8 persen.

Berdasarkan fund fact sheet, reksa dana yang terbilang cukup agresif ini mengalokasikan mayoritras aset pada sektor perbankan 29,51 persen, properti 22,33 persen dan konsumer 18,41 persen. Lima saham terbesar dalam portofolio adalah ASII, BBNI, BBRI, BSDE, dan INDF.

Berbeda dengan reksa dana beta tinggi, reksa dana beta rendah bergerak lebih landai. Bahkan dalam beberapa kasus, reksa dana jenis ini dapat bergerak melawan arah IHSG. Berikut ini adalah contoh perbandingan pergerakan reksa dana nilai beta kurang dari satu, dengan pergerakan IHSG.

Grafik Perbandingan Pergerakan NAB Reksa Dana Saham Beta Rendah Dengan IHSG

sumber:bareksa.com

Millenium Equity Growth Fund (dengan beta sebesar -0,11) dari grafik diatas terbukti memiliki volatilitas lebih rendah dibandingkan dengan IHSG. Rata-rata kenaikan maupun penurunan nilai NAB reksa dana ini lebih lemah dibandingkan dengan IHSG. Contohnya, ketika IHSG turun 2,76 persen, Millenium Equity Growth Fund hanya turun 1,76. Sebaliknya ketika IHSG Naik 3,24 persen Millenium Equity Growth Fund hanya naik 0,73 persen.

Reksa dana dengan beta rendah ini mengalokasikan mayoritas dana pada saham-saham sektor perdagangan dan jasa 38,04 persen, properti dan konstruksi 21,20 persen, serta perkebunan 19,80 persen.

Dengan demikian, investor juga dapat menjadikan beta sebagai salah satu bahan pertimbangan dalam memilih reksa dana yang cocok bagi kebutuhan masing-masing. Menurut data Bareksa, terdapat lebih dari 40 reksa dana saham dengan nilai beta yang lebih besar dari satu, dan lebih dari 30 reksa dana dengan nilai beta kurang dari satu. Untuk mengetahui berapa beta reksa dana pilihan anda, dapat mengklik tautan berikut ini. (qs)