Bareksa.com – BNI Asset Management membukukan pertumbuhan Asset Under Management (AUM) atau dana kelolaan pada 2015 cukup fantastis sebesar 73,05 persen dibanding tahun sebelumnya. Perusahaan manajer Investasi pelat merah ini masuk dalam jajaran 10 besar perusahaan manajer investasi yang memiliki dana kelolaan terbesar. Dana Kelolaan perusahaan ini mencapai lebih dari Rp10 triliun pada periode Desember 2015.

Saat ini, BNI Asset Management tercatat memiliki 67 produk reksa dana terstruktur dan 17 produk reksa dana konvensional. Produk reksa dana terstruktur tersebut meliputi 60 reksa dana penyertaan terbatas dan 7 reksa dana terproteksi. Reksa dana konvensional terdiri atas 7 Reksa dana campuran, 5 reksa dana pasar uang, 4 reksa dana saham dan 1 reksa dana pendapatan tetap.

Dari segi dana kelolaan, reksa dana penyertaan terbatas memiliki porsi paling besar sekitar 80,24 persen dari keseluruhan total AUM. Kemudian reksa dana terproteksi dan reksa dana pendapatan tetap memiliki porsi masing-masing 19,76 persen dan 12,77 persen. Sementara reksa dana pasar uang, campuran dan saham porsinya tidak lebih dari 10 persen seperti yang terlihat pada grafik di bawah ini.

Grafik: Proporsi Dana Kelolaan Reksa Dana BNI Asset management

Sumber: Bareksa.com

Pertumbuhan AUM BNI Asset Management dari 2004 hingga 2015 cukup signifikan sekali. Hal ini sangat menarik untuk ditelusuri karena tahun-tahun sebelumnya AUM-nya tumbuh tidak terlalu besar. Hingga Desember 2015 AUM BNI Asset Management mampu melebihi AUM 10 tahun sebelumnya seperti yang terlihat pada grafik di bawah ini.

Grafik: AUM BNI Asset Management

Sumber: Bareksa.com

Pada grafik menunjukkan adanya pertumbuhan yang tidak biasa pada awal 2015. Hanif Mantiq, Head Of Investment BNI Asset Management kepada Bareksa menjelaskan ada perubahan struktur dari produk reksa dana yang dikelola sehingga berpengaruh pada pertumbuhan AUM yang signifikan.

Hanif memaparkan pada 2004 - 2005 perusahaan sebelumnya terkonsentrasi pada produk reksa dana terstruktur. Produk reksa dana terstruktur seperti reksa dana penyertaan terbatas dan terpoteksi memang cukup banyak pada reksa dana yang dikelola oleh perusahaan. Di mana untuk reksa dana terstruktur pada pembelian dan penjualan reksa dana dilakukan hanya sekali dengan jumlah yang besar, sehingga jika terjadi pembelian atau penjualan reksa dana terstruktur akan mempengaruhi AUM BNI Asset Management.

Mulai 2013, BNI Asset Management meluncurkan produk reksa dana konvensional jenis pasar uang (money market). Kemudian pada 2014 manajemen mengeluarkan produk reksa dana pendapatan tetap (fixed income) dan saham (equity).

Pada kuartal III -2015, Pasar saham mulai bergairah kembali dan mendorong kinerja reksa dana saham yang dikelola oleh BNI Asset Management sehingga dapat menopang AUM tumbuh lebih besar.

Hanif mengatakan ke depannya BNI Asset Management akan melakukan strategi lower margin product ke higher margin product. Maksud dari strategi ini adalah melakukan pengembangan pada produk yang menghasilkan margin lebih besar seperti reksa dana saham (equity).

Dengan menggunakan strategi ini, perusahaan menargetkan pertumbuhan AUM dapat mencapai double digit pada 2016.